Sambangi Pangkalan Militer, Jong-un Bersumpah Bakal Serang Korsel
Jum'at, 05 Mei 2017 - 16:35 WIB
Sambangi Pangkalan Militer, Jong-un Bersumpah Bakal Serang Korsel
A
A
A
SEOUL - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, telah mendorong dunia selangkah lebih dekat ke ambang perang nuklir. Saat berkunjung ke sebuah pangkalan militer, Jong-un bersumpah untuk menyerang Korea Selatan (Korsel).
Diktator muda Korut itu kemarin memeriksa detasemen militer di pulau Jangjae dan Mu yang posisinya berdekatan dengan perbatasan Korsel. Ia pun menuntut kesiapan tempur dari pasukannya.
"Kim Jong-un berkenalan dan memeriksa rencana tembakan penyerangan terhadap pasukan yang baru dibentuk di objek musuh," tulis media pemerintah Korut, KCNA, seperti dikutip dari Express, Jumat (5/5/2017).
Pulau kecil, yang terletak hanya beberapa mil dari pulau Yeongpyeong Korsel, dikenal sebagai rumah bagi beberapa peluncur roket dan artileri milik rezim Komunis tertutup itu.
Korut terakhir kali menyerang pulau Yeongpyeong pada tahun 2010, menyebabkan dua warga sipil tewas dalam bentrokan pertama antara kedua negara sejak perang Korea 1950-53.
Pemeriksaan tersebut dilakukan setelah citra satelit menunjukkan serangkaian pangkalan militer Korut di pulau-pulau buatan manusia di Laut Kuning.
Gambar mengejutkan tersebut tampaknya menunjukkan bagaimana daerah bekas gubuk telah dikembangkan secara luas dan sekarang dilengkapi bantalan peluncuran rudal atau silo bawah tanah, area pengamatan dan jalan lebar yang mampu membawa truk pembawa rudal.
Tapi persiapan kemungkinan terjadinya perang tercermin di Korsel. Seorang komandan angkatan laut Korsel memeriksa tentara di dekat hotspot maritim pada Kamis kemarin. Komandan tersebut menegaskan bahwa setiap agresi Korut akan dibalas dengan kekerasan.
Diktator muda Korut itu kemarin memeriksa detasemen militer di pulau Jangjae dan Mu yang posisinya berdekatan dengan perbatasan Korsel. Ia pun menuntut kesiapan tempur dari pasukannya.
"Kim Jong-un berkenalan dan memeriksa rencana tembakan penyerangan terhadap pasukan yang baru dibentuk di objek musuh," tulis media pemerintah Korut, KCNA, seperti dikutip dari Express, Jumat (5/5/2017).
Pulau kecil, yang terletak hanya beberapa mil dari pulau Yeongpyeong Korsel, dikenal sebagai rumah bagi beberapa peluncur roket dan artileri milik rezim Komunis tertutup itu.
Korut terakhir kali menyerang pulau Yeongpyeong pada tahun 2010, menyebabkan dua warga sipil tewas dalam bentrokan pertama antara kedua negara sejak perang Korea 1950-53.
Pemeriksaan tersebut dilakukan setelah citra satelit menunjukkan serangkaian pangkalan militer Korut di pulau-pulau buatan manusia di Laut Kuning.
Gambar mengejutkan tersebut tampaknya menunjukkan bagaimana daerah bekas gubuk telah dikembangkan secara luas dan sekarang dilengkapi bantalan peluncuran rudal atau silo bawah tanah, area pengamatan dan jalan lebar yang mampu membawa truk pembawa rudal.
Tapi persiapan kemungkinan terjadinya perang tercermin di Korsel. Seorang komandan angkatan laut Korsel memeriksa tentara di dekat hotspot maritim pada Kamis kemarin. Komandan tersebut menegaskan bahwa setiap agresi Korut akan dibalas dengan kekerasan.
(ian)
