Trump Sebut Pemimpin Korut Kim Jong-un Cerdas
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menggambarkan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un sebagai "smart cookies", sebutan untuk orang yang cerdas. Dalam catatan Trump, Jong-un telah mengambil alih kekuasaan di usia muda, meski berurusan dengan "beberapa orang yang sangat tangguh".
"Orang bilang: 'apa dia waras?' Saya tidak tahu, tapi dia adalah seorang pemuda berusia 26 atau 27 tahun ketika ayahnya meninggal. Dia berurusan dengan orang-orang yang sangat sulit, terutama para jenderal dan lainnya," tutur Trump.
"Dan pada usia yang sangat muda, dia dapat mengambil alih kekuasaan. Banyak orang, saya yakin, mencoba melepaskan kekuatan itu, entah itu pamannya atau orang lain. Dan dia bisa melakukannya. Jelas, dia 'smart cookies'," imbuhnya, seperti dikutip dari BBC, Senin (1/5/2017).
Meski mendapat kecaman dari dunia internasional, Korut tetap melakukan uji coba rudal. Terakhir, mereka melakukan uji coba rudal pada akhir pekan kemarin yang berujung pada kegagalan.
Terkait hal tersebut, para pejabat AS mengatakan semua opsi terakhir Korut telah berada di atas meja termasuk opsi serangan militer. Terkait opsi militer terhadap Korut, Trump tidak memberikan jawaban yang jelas.
"Kita seharusnya tidak mengumumkan semua langkah kita. Ini adalah permainan catur, saya hanya tidak ingin orang tahu apa pendapat saya," kata Trump.
Ketegangan di Semenanjung Korea semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Ketegangan dipicu kekhawatiran sejumlah pihak jika Korut akan melakukan uji coba nuklir keenam. Korut juga telah melakukan uji coba rudal dua kali dalam satu bulan meski keduanya berujung kegagalan.
Menanggapi hal itu, AS mengirimkan armada kapal perang USS Carl Vinson dan sebuah kapal selam bersenjata rudal ke wilayah tersebut. AS juga mulai memasang sistem anti rudal konvensional THAAD di Korea Selatan (Korsel) awal pekan ini.
"Orang bilang: 'apa dia waras?' Saya tidak tahu, tapi dia adalah seorang pemuda berusia 26 atau 27 tahun ketika ayahnya meninggal. Dia berurusan dengan orang-orang yang sangat sulit, terutama para jenderal dan lainnya," tutur Trump.
"Dan pada usia yang sangat muda, dia dapat mengambil alih kekuasaan. Banyak orang, saya yakin, mencoba melepaskan kekuatan itu, entah itu pamannya atau orang lain. Dan dia bisa melakukannya. Jelas, dia 'smart cookies'," imbuhnya, seperti dikutip dari BBC, Senin (1/5/2017).
Meski mendapat kecaman dari dunia internasional, Korut tetap melakukan uji coba rudal. Terakhir, mereka melakukan uji coba rudal pada akhir pekan kemarin yang berujung pada kegagalan.
Terkait hal tersebut, para pejabat AS mengatakan semua opsi terakhir Korut telah berada di atas meja termasuk opsi serangan militer. Terkait opsi militer terhadap Korut, Trump tidak memberikan jawaban yang jelas.
"Kita seharusnya tidak mengumumkan semua langkah kita. Ini adalah permainan catur, saya hanya tidak ingin orang tahu apa pendapat saya," kata Trump.
Ketegangan di Semenanjung Korea semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Ketegangan dipicu kekhawatiran sejumlah pihak jika Korut akan melakukan uji coba nuklir keenam. Korut juga telah melakukan uji coba rudal dua kali dalam satu bulan meski keduanya berujung kegagalan.
Menanggapi hal itu, AS mengirimkan armada kapal perang USS Carl Vinson dan sebuah kapal selam bersenjata rudal ke wilayah tersebut. AS juga mulai memasang sistem anti rudal konvensional THAAD di Korea Selatan (Korsel) awal pekan ini.
(ian)