Israel Sebut Serangan ke Suriah Sesuai dengan Kebijakan Negara
A
A
A
JERUSALEM - Menteri Intelijen Israel, Yisrael Katz mengatakan, sebuah ledakan besar di dekat Bandara Internasional Damaskus pada hari Kamis konsisten dengan kebijakan Israel. Namun ia tidak secara gamblang mengkonfirmas jika negaranya berada di belakang aksi tersebut.
Pesawat-pesawat tempur Israel telah menyerang bandara dan pangkalan-pangkalan lain di sekitar ibu kota Suriah di masa lalu. Israel mengaku mereka menyerang apa yang dikatakannya adalah depot senjata dari kelompok Hizbullah, yang bersekutu dengan pemerintah Suriah.
"Kami bertindak untuk mencegah pengalihan senjata canggih dari Suriah ke Hizbullah di Libanon oleh Iran," Katz mengatakan kepada radio tentara Israel.
"Ketika kami menerima informasi serius tentang niat untuk mentransfer senjata ke Hizbullah, kami akan bertindak. Kejadian ini benar-benar konsisten dengan kebijakan ini," imbuhnya seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Jumat (28/4/2017).
Sejalan dengan praktiknya yang biasa, militer Israel menolak berkomentar mengenai kejadian tersebut.
Israel berusaha menghindar terseret ke dalam perang sipil enam tahun di Suriah. Namun mereka mengakui melakukan serangan udara di sana untuk menghentikan apa yang dikatakannya sebagai pengiriman senjata lanjutan ke Hizbullah.
Bulan lalu, dalam insiden paling serius antara kedua negara sejak konflik Suriah dimulai, pesawat tempur Israel menyerang beberapa sasaran. Suriah pun membalas dengan menembakkan rudal ke Israel.
Israel menggunakan pencegat Arrow untuk menghancurkan apa yang diyakini sebagai rudal SA-5 buatan Rusia. Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman mengancam akan menghancurkan sistem pertahanan udara Suriah tanpa keraguan sedikit pun jika hal itu terjadi lagi.
Pesawat-pesawat tempur Israel telah menyerang bandara dan pangkalan-pangkalan lain di sekitar ibu kota Suriah di masa lalu. Israel mengaku mereka menyerang apa yang dikatakannya adalah depot senjata dari kelompok Hizbullah, yang bersekutu dengan pemerintah Suriah.
"Kami bertindak untuk mencegah pengalihan senjata canggih dari Suriah ke Hizbullah di Libanon oleh Iran," Katz mengatakan kepada radio tentara Israel.
"Ketika kami menerima informasi serius tentang niat untuk mentransfer senjata ke Hizbullah, kami akan bertindak. Kejadian ini benar-benar konsisten dengan kebijakan ini," imbuhnya seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Jumat (28/4/2017).
Sejalan dengan praktiknya yang biasa, militer Israel menolak berkomentar mengenai kejadian tersebut.
Israel berusaha menghindar terseret ke dalam perang sipil enam tahun di Suriah. Namun mereka mengakui melakukan serangan udara di sana untuk menghentikan apa yang dikatakannya sebagai pengiriman senjata lanjutan ke Hizbullah.
Bulan lalu, dalam insiden paling serius antara kedua negara sejak konflik Suriah dimulai, pesawat tempur Israel menyerang beberapa sasaran. Suriah pun membalas dengan menembakkan rudal ke Israel.
Israel menggunakan pencegat Arrow untuk menghancurkan apa yang diyakini sebagai rudal SA-5 buatan Rusia. Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman mengancam akan menghancurkan sistem pertahanan udara Suriah tanpa keraguan sedikit pun jika hal itu terjadi lagi.
(ian)