Jepang-AS Mulai Latihan Militer di Samudera Pasifik
A
A
A
TOKYO - Pasukan Bela Diri Maritim Jepang mengumumkan bahwa Jepang dan Amerika Serikat (AS) memulai latihan militer angkatan laut di Samudra Pasifik. Latihan militer itu melibatkan kapal induk AS yang menuju Semenanjung Korea, USS Carl Vinson.
Kelompok kapal angkatan laut AS yang dipimpin oleh USS Carl Vinson telah dikirim oleh Washington ke Semenanjung Korea di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.
"Latihan gabungan dengan Angkatan Laut AS dimulai pada tanggal 23 April. Latihan dilakukan di bagian barat Samudera Pasifik. Kapal induk USS Carl Vinson dan kapal lainnya mengambil bagian dalam latihan dari sisi AS," kata pernyataan itu seperti dikutip Sputniknews, Minggu (23/4/2017).
Pernyataan tersebut menambahkan bahwa kapal perusak Jepang Samidare dan Ashigara turut ambil bagian dalam latihan dari sisi Jepang.
Situasi di dekat Semenanjung Korea telah meningkat baru-baru ini, menyusul beberapa uji coba rudal dan nuklir yang dilakukan oleh Pyongyang. Masyarakat internasional, termasuk negara-negara regional, seperti Jepang, berulang kali mengutuk kegiatan militer Korut.
Pada tanggal 14 April, media AS melaporkan bahwa Presiden AS Donald Trump mungkin memerintahkan penyerangan terhadap Korut jika ada uji senjata nuklir lain yang dilakukan Pyongyang.
Kelompok kapal angkatan laut AS yang dipimpin oleh USS Carl Vinson telah dikirim oleh Washington ke Semenanjung Korea di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.
"Latihan gabungan dengan Angkatan Laut AS dimulai pada tanggal 23 April. Latihan dilakukan di bagian barat Samudera Pasifik. Kapal induk USS Carl Vinson dan kapal lainnya mengambil bagian dalam latihan dari sisi AS," kata pernyataan itu seperti dikutip Sputniknews, Minggu (23/4/2017).
Pernyataan tersebut menambahkan bahwa kapal perusak Jepang Samidare dan Ashigara turut ambil bagian dalam latihan dari sisi Jepang.
Situasi di dekat Semenanjung Korea telah meningkat baru-baru ini, menyusul beberapa uji coba rudal dan nuklir yang dilakukan oleh Pyongyang. Masyarakat internasional, termasuk negara-negara regional, seperti Jepang, berulang kali mengutuk kegiatan militer Korut.
Pada tanggal 14 April, media AS melaporkan bahwa Presiden AS Donald Trump mungkin memerintahkan penyerangan terhadap Korut jika ada uji senjata nuklir lain yang dilakukan Pyongyang.
(ian)