Jumlah Rudal Balistik Korut Alami Peningkatan

Sabtu, 22 April 2017 - 11:20 WIB
Jumlah Rudal Balistik...
Jumlah Rudal Balistik Korut Alami Peningkatan
A A A
WASHINGTON - Jumlah rudal balistik Korea Utara (Korut) yang dipamerkan di pawai militer yang dipamerkan dalam pawai militer di Pyongyang pada akhir pekan lalu alami peningkatan. Sementara kemunculan senjata konvensional, seperti tank dan artileri, telah turun sejak diktator Kim Jong-un mengambil alih pada tahun 2012.

Penelitian oleh Reuters menunjukkan bahwa jumlah rudal baru dengan rentang berkisar antara 60 dan 1.200 mil (100 sampai 2.000 km) telah diperkenalkan dalam lima tahun terakhir. Tujuh diantaranya muncul dalam parade Hari Matahari tahun ini yang menandai ulang tahun ke-105 mantan pemimpin Kim Il-sung pada 15 April lalu seperti dikutip dari Express, Sabtu (22/4/2017).

Sebuah rudal balistik antarbenua yang tampak mengerikan (ICBM), Pukkusong-2, pertama kali diluncurkan tahun ini. Senjata yang cukup besar dipasang pada peluncur yang bergerak, yang berarti sulit bagi Barat untuk memantau. Ini adalah variasi dari Pukkusong-1, sebuah rudal berbasis kapal selam yang bisa menghindari sistem anti-rudal Korea Selatan (Korsel) THAAD.

Tapi ada satu rudal yang membuat para ahli bingung, karena belum pernah terlihat di parade sebelumnya. Analis pertahanan mengatakan bahwa bisa jadi rudal ini adalah versi pengembangan dari rudal balistik jarak menengah Musudan yang terkenal.

Para ahli mengklaim, bagaimanapun, aksi unjuk kekuatan pasukan dan senjata mungkin saja tidak efektif. "Korut memiliki kebiasaan untuk memamerkan konsep-konsep baru di parade sebelum mereka menguji atau meluncurkannya," kata Peneliti senior dari Middlebury Institute of International Studies yang berbasis di Amerika Serikat, Melissa Hanham.

"Masih terlalu awal untuk menilai rancangan rudal ini," imbuhnya.

Negara komunis yang tertutup itu telah menebarkan ketegangan ke seluruh dunia setelah mengancam AS dengan melakukan serangan nuklir di tengah situasi panas yang meluas. Surat kabar negara itu, Rodong Sinmun, memperingatkan AS dan sekutunya bahwa seharusnya tidak main-main dengan rezim Pyongyang.

Kekhawatiran bentrokan meningkat setelah China mengancam tindakan militer terhadap tetangganya jika Kim Jong-un melanjutkan uji coba nuklirnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1051 seconds (0.1#10.140)