Mengenal al-Dahab, Teroris AS yang Dipuji Osama bin Laden
A
A
A
WASHINGTON - Khaled Abu al-Dahab, warga Amerika Serikat (AS) yang jadi terdakwa kasus terorisme menjadi sorotan media-media internasional. Pemerintah AS telah mencabut kewarganegaraan pria kelahiran Mesir yang aksinya dipuji pendiri al-Qaeda, Osama bin Laden, tersebut.
Al-Dahab yang dikenal sebagai sosok teroris AS merekrut para anggota al-Qaeda saat tinggal di California selama 12 tahun. Mantan salesman mobil di Silicon Valley ini menjalani hukuman 15 tahun penjara karena kasus terorisme di Mesir.
Departemen Kehakiman AS menyatakan, Khaled Abu al-Dahab, 57, kehilangan status kewarganegaraannya dan hak-hak yang terkait. Pencabutan kewarganegaraan al-Dahab oleh Pemerintah AS ini atas perintah Hakim Beryl A. Howell dari Pengadilan Distrik Distrik Columbia, AS.
Al-Dahab ditangkap dan dihukum karena tuduhan terlibat terorisme di Mesir pada tahun 1998. Dia mengaku sebagai anggota Jihad Islam Mesir (EIJ), afiliasi al-Qaeda.
Dia juga mengaku menjalankan ”pusat komunikasi al-Qaeda” dari apartemennya di Santa Clara, California dan merekrut orang-orang Amerika untuk bergabung dengan kelompok teroris tersebut. Aksinya itu mendapat pujian dari Osama bin Laden.
”Departemen Kehakiman berkomitmen untuk melindungi keamanan nasional negara kita dan secara agresif akan mengejar denaturalisasi teroris yang diketahui atau dicurigai,” kata Jaksa Agung Jeff Sessions yang mengomentari pencabutan kewarganegaraan al-Dahab.
”Ketika kami mengidentifikasi individu yang terkait dengan organisasi teroris asing yang mendapatkan kewarganegaraan AS, kami akan memulai proses denaturalisasi—apakah Anda tinggal di sini atau di luar negeri—dan memastikan Anda ditolak masuk ke AS,” lanjut Sessions, seperti dilansir Russia Today, Sabtu (22/4/2017).
Al-Dahab menjadi warga negara AS pada bulan Februari 1997. Pada tahun berikutnya, dia ditangkap di Mesir, diadili dan dihukum 15 tahun penjara atas tuduhan terlibat terorisme.
Dalam sebuah pengakuan kepada FBI, al-Dahab mengatakan, Osama bin Laden sangat ingin merekrut warga negara Amerika yang berasal dari Timur Tengah. Menurutnya, pendiri al-Qaeda yang telah dibunuh pasukan khusus Navy SEAL itu secara pribadi mengucapkan selamat kepadanya atas usahanya dalam mengejar tujuan tersebut.
Al-Dahab yang dikenal sebagai sosok teroris AS merekrut para anggota al-Qaeda saat tinggal di California selama 12 tahun. Mantan salesman mobil di Silicon Valley ini menjalani hukuman 15 tahun penjara karena kasus terorisme di Mesir.
Departemen Kehakiman AS menyatakan, Khaled Abu al-Dahab, 57, kehilangan status kewarganegaraannya dan hak-hak yang terkait. Pencabutan kewarganegaraan al-Dahab oleh Pemerintah AS ini atas perintah Hakim Beryl A. Howell dari Pengadilan Distrik Distrik Columbia, AS.
Al-Dahab ditangkap dan dihukum karena tuduhan terlibat terorisme di Mesir pada tahun 1998. Dia mengaku sebagai anggota Jihad Islam Mesir (EIJ), afiliasi al-Qaeda.
Dia juga mengaku menjalankan ”pusat komunikasi al-Qaeda” dari apartemennya di Santa Clara, California dan merekrut orang-orang Amerika untuk bergabung dengan kelompok teroris tersebut. Aksinya itu mendapat pujian dari Osama bin Laden.
”Departemen Kehakiman berkomitmen untuk melindungi keamanan nasional negara kita dan secara agresif akan mengejar denaturalisasi teroris yang diketahui atau dicurigai,” kata Jaksa Agung Jeff Sessions yang mengomentari pencabutan kewarganegaraan al-Dahab.
”Ketika kami mengidentifikasi individu yang terkait dengan organisasi teroris asing yang mendapatkan kewarganegaraan AS, kami akan memulai proses denaturalisasi—apakah Anda tinggal di sini atau di luar negeri—dan memastikan Anda ditolak masuk ke AS,” lanjut Sessions, seperti dilansir Russia Today, Sabtu (22/4/2017).
Al-Dahab menjadi warga negara AS pada bulan Februari 1997. Pada tahun berikutnya, dia ditangkap di Mesir, diadili dan dihukum 15 tahun penjara atas tuduhan terlibat terorisme.
Dalam sebuah pengakuan kepada FBI, al-Dahab mengatakan, Osama bin Laden sangat ingin merekrut warga negara Amerika yang berasal dari Timur Tengah. Menurutnya, pendiri al-Qaeda yang telah dibunuh pasukan khusus Navy SEAL itu secara pribadi mengucapkan selamat kepadanya atas usahanya dalam mengejar tujuan tersebut.
(mas)