Tokoh Agama Indonesia Tumpahkan Unek-unek Dihadapan Wapres AS
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence dalam kunjunganya ke Jakarta menyempatkan diri untuk melakukan dialog dengan sejumlah tokoh lintas agama Indonesia. Pertemuan itu berlangsung di masjid Istiqlal, Jakarta.
Menurut Imam besar masjid Istiqlal, Nasarudin Umar, pertemuan tersebut berlangsung cukup terbuka. Dimana, para tokoh lintas dalam pertemuan itu menyampaikann sejumlah keluh kesahnya mengenai AS.
"Teman-teman menyampaikan unek-uneknya tentang Amerika dan tentang Indonesia," ungkap Nasarudin, Jakarta, Kamis (20/4/2017).
Dikatakan oleh Nasarudin, dalam pertemuan itu para tokoh lintas agama turut menyampaikan saran kepada Pence mengenai agama sebagai dasar dari sebuah kebijakan. Selain itu, para tokoh agama juga menegaskan situasi Indonesia saat ini.
"Tadi juga teman-teman ormas Islam coba membuat saran-saran bagaimana agama itu dijadikan faktor untuk memanusiakan manusia kedepan, jadi agama tidak bisa ditinggalkan di Indonesia ini dalam rangka menciptakan pembangunan yang berhasil, karena tanpa agama nanti juga ada masalah," tutur Nasarudin.
"Dan kemudian teman-teman agama yang lain kami sangat bersyukur mereka menjadi bukti, mereka bersaksi Indonesia itu negara yang sangat toleran. Tidak ada perbedaan antara agama Islam dan agam lainnya. Itu diungkapkan mereka di depan Wakil Presiden Amerika," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Nasarudin juga menyampaikan visi dari Masjid Istiqlal. Masjid Istiqlal nantinya akan menjadi model bagi 900 ribu masjid yang ada di Indonesia.
"Masjid Istiqlal akan menjadi model masjid yang moderat yang bisa mengakomodasi seluruh kepentingan-kepentingan dan seluruh golongan," katanya.
Mike Pence, menurut Nasarudin, tidak bisa menyembunyikan kekagumannya terhadap masjid terbesar di Asia Tenggara itu.
"Beliau juga sangat mengapresiasi masjid Istiqlal ini dilihat dari segi kombinasi, parkir bersama antara gereja dan masjid, dan kemudian arsiteknya juga itu orang Protestan, itu sangat kaget. "Ini pertama kali saya dengar", jadi arsitek seorang protestan bahkan juga saya katakan ada cleaning servicenya juga ada orang protestan," tukas Nasarudin.
Menurut Imam besar masjid Istiqlal, Nasarudin Umar, pertemuan tersebut berlangsung cukup terbuka. Dimana, para tokoh lintas dalam pertemuan itu menyampaikann sejumlah keluh kesahnya mengenai AS.
"Teman-teman menyampaikan unek-uneknya tentang Amerika dan tentang Indonesia," ungkap Nasarudin, Jakarta, Kamis (20/4/2017).
Dikatakan oleh Nasarudin, dalam pertemuan itu para tokoh lintas agama turut menyampaikan saran kepada Pence mengenai agama sebagai dasar dari sebuah kebijakan. Selain itu, para tokoh agama juga menegaskan situasi Indonesia saat ini.
"Tadi juga teman-teman ormas Islam coba membuat saran-saran bagaimana agama itu dijadikan faktor untuk memanusiakan manusia kedepan, jadi agama tidak bisa ditinggalkan di Indonesia ini dalam rangka menciptakan pembangunan yang berhasil, karena tanpa agama nanti juga ada masalah," tutur Nasarudin.
"Dan kemudian teman-teman agama yang lain kami sangat bersyukur mereka menjadi bukti, mereka bersaksi Indonesia itu negara yang sangat toleran. Tidak ada perbedaan antara agama Islam dan agam lainnya. Itu diungkapkan mereka di depan Wakil Presiden Amerika," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Nasarudin juga menyampaikan visi dari Masjid Istiqlal. Masjid Istiqlal nantinya akan menjadi model bagi 900 ribu masjid yang ada di Indonesia.
"Masjid Istiqlal akan menjadi model masjid yang moderat yang bisa mengakomodasi seluruh kepentingan-kepentingan dan seluruh golongan," katanya.
Mike Pence, menurut Nasarudin, tidak bisa menyembunyikan kekagumannya terhadap masjid terbesar di Asia Tenggara itu.
"Beliau juga sangat mengapresiasi masjid Istiqlal ini dilihat dari segi kombinasi, parkir bersama antara gereja dan masjid, dan kemudian arsiteknya juga itu orang Protestan, itu sangat kaget. "Ini pertama kali saya dengar", jadi arsitek seorang protestan bahkan juga saya katakan ada cleaning servicenya juga ada orang protestan," tukas Nasarudin.
(ian)