Mufti ISIS Tewas oleh Serangan Udara di Mosul Barat
A
A
A
BAGHDAD - Direktorat Intelijen Militer mengumumkan bahwa kawasan yang dikendalikan oleh ISIS di lingkungan al-Rifai di sisi kanan dari Mosul, telah hancur. Hal itu disebabkan oleh serangan udara pasukan koalisi Amerika Serikat (AS).
Pengumuman itu juga menegaskan bahwa sejumlah anggota ISIS tewas akibat serangan itu. Salah satu korban tewas adalah Abdullah al-Badrani, seorang Mufti ISIS seperti dikutip dari al Arabiya, Sabtu (15/4/2017).
Laporan itu juga menyatakan kematian teroris Abdul Rahman al-Thalib, dikenal sebagai Abu Obaida dan asal Arab. Ibrahim Awni al-Hayali, dikenal sebagai Abu Baraq, yang merupakan pemimpin ISIS di lingkungan al-Rifai juga tewas.
Perlu dicatat bahwa pasukan keamanan, dengan bantuan koalisi internasional, berjuang untuk membebaskan sisi kanan Mosul.
Pemerintah Irak dikabarkan sedikit menurunkan intensitas serangan terhadap ISIS di kota tersebut. Alasannya, pemerintah Irak ingin memberikan jeda kepada warga di Mosul barat untuk keluar dari kota tersebut.
Pengurangan intensitas serangan ini terjadi tidak lama setelah adanya serangan besar-besaran yang dilakukan tentara Irak yang dibantu pasukan gabungan Amerika Serikat (AS), yang turut menewaskan ratusan warga sipil Mosul.
Pengumuman itu juga menegaskan bahwa sejumlah anggota ISIS tewas akibat serangan itu. Salah satu korban tewas adalah Abdullah al-Badrani, seorang Mufti ISIS seperti dikutip dari al Arabiya, Sabtu (15/4/2017).
Laporan itu juga menyatakan kematian teroris Abdul Rahman al-Thalib, dikenal sebagai Abu Obaida dan asal Arab. Ibrahim Awni al-Hayali, dikenal sebagai Abu Baraq, yang merupakan pemimpin ISIS di lingkungan al-Rifai juga tewas.
Perlu dicatat bahwa pasukan keamanan, dengan bantuan koalisi internasional, berjuang untuk membebaskan sisi kanan Mosul.
Pemerintah Irak dikabarkan sedikit menurunkan intensitas serangan terhadap ISIS di kota tersebut. Alasannya, pemerintah Irak ingin memberikan jeda kepada warga di Mosul barat untuk keluar dari kota tersebut.
Pengurangan intensitas serangan ini terjadi tidak lama setelah adanya serangan besar-besaran yang dilakukan tentara Irak yang dibantu pasukan gabungan Amerika Serikat (AS), yang turut menewaskan ratusan warga sipil Mosul.
(ian)