Assad: Video Anak-anak Korban Serangan Senjata Kimia Palsu
A
A
A
DAMASKUS - Presiden Suriah, Bashar al-Assad, menyatakan video yang menunjukkan korban tewas akibat serangan senjata kimia, termasuk anak-anak palsu. Hal itu diungkapkannya dalam sebuah wawancara untuk pertama kalinya sejak serangan senjata kimia itu terjadi pada 4 April lalu.
"Kami tidak tahu apakah anak-anak yang mati terbunuh itu di Khan Sheikhoun. Apakah mereka mati sama sekali?," kata Assad dalam wawancara televisi dari Damaskus seperti dikutip dari New York Times, Jumat (14/4/2017).
Dalam kesempatan itu, Assad pun menolak pemerintah Suriah bertanggung jawab atas serangan tersebut. Menurutnya, serangan hanya dalih untuk serangan rudal balasan Amerika Serikat.
"Jelas, 100 persen bagi kami, itu hanya isapan jempol," kata Assad.
Serangan senjata kimia terjadi di kota utara Khan Sheikhoun yang menewaskan lebih dari 80 orang, termasuk anak-anak. Serangan ini mengundang kecaman dari dunia internasional dan berujung pada serangan rudal AS ke pangkalan udara Shayrat.
Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) telah memulai penyelidikan terhadap serangan yang dituduhkan. Sebuah tim ahli kimia dari Turki dilaporkan telah melakukan kunjungan ke Idlib, Suriah, untuk melakukan penyelidikan mengenai serangan senjata kimia yang terjadi pekan lalu.
Seorang sumber OPCW mengatakan, tim pencarian fakta dikirim oleh OPCW di Den Haag untuk mengumpulkan sampel bio-metric dan melakukan wawancara dengan para korban selamat dari serangan pekan lalu.
Baca Juga: Ahli Kimia Turki Sambangi Lokasi Serangan Senjata Kimia Suriah
"Kami tidak tahu apakah anak-anak yang mati terbunuh itu di Khan Sheikhoun. Apakah mereka mati sama sekali?," kata Assad dalam wawancara televisi dari Damaskus seperti dikutip dari New York Times, Jumat (14/4/2017).
Dalam kesempatan itu, Assad pun menolak pemerintah Suriah bertanggung jawab atas serangan tersebut. Menurutnya, serangan hanya dalih untuk serangan rudal balasan Amerika Serikat.
"Jelas, 100 persen bagi kami, itu hanya isapan jempol," kata Assad.
Serangan senjata kimia terjadi di kota utara Khan Sheikhoun yang menewaskan lebih dari 80 orang, termasuk anak-anak. Serangan ini mengundang kecaman dari dunia internasional dan berujung pada serangan rudal AS ke pangkalan udara Shayrat.
Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) telah memulai penyelidikan terhadap serangan yang dituduhkan. Sebuah tim ahli kimia dari Turki dilaporkan telah melakukan kunjungan ke Idlib, Suriah, untuk melakukan penyelidikan mengenai serangan senjata kimia yang terjadi pekan lalu.
Seorang sumber OPCW mengatakan, tim pencarian fakta dikirim oleh OPCW di Den Haag untuk mengumpulkan sampel bio-metric dan melakukan wawancara dengan para korban selamat dari serangan pekan lalu.
Baca Juga: Ahli Kimia Turki Sambangi Lokasi Serangan Senjata Kimia Suriah
(ian)