Jenderal Hasouri, Pilot yang Dituduh Jatuhkan Bom Kimia Suriah

Senin, 10 April 2017 - 17:39 WIB
Jenderal Hasouri, Pilot...
Jenderal Hasouri, Pilot yang Dituduh Jatuhkan Bom Kimia Suriah
A A A
DAMASKUS - Jenderal Mohammed Hasouri, seorang pilot pesawat jet tempur Suriah, dituduh media Barat sebagai sosok yang menjatuhkan bom kimia pembunuh 87 orang di Khan Sheikhoun, Idlib. Tuduhan ini muncul setelah fotonya yang menerima ucapan selamat dari para pejabat rezim Suriah beredar di Twitter.

Jenderal Suriah ini juga dituding sebagai pilot penjatuh bom kimia yang sama pada bulan lalu. Dalam sejumlah foto di Twitter, dia menerima ucapan selamat dari para pejabat Suriah di pangkalan udara Shayrat, pangkalan yang diserbu rudal-rudal Amerika Serikat (AS) sebagai respons atas dugaan serangan senjata kimia.

Para pejabat Suriah yang mengucapkan selamat antara lain Tarif Shehabi, anggota parlemen asal Aleppo pro-Presiden Bashar al-Assad. Kepala Staf Angkatan Darat Suriah, Jenderal Ali Abdullah Ayoub, juga terlihat mengucapkan selamat kepada Hasouri.

Jenderal, Hasouri, Pilot, Bom Kimia, Suriah

Jenderal Hasouri merupakan komandan skuadron tempur Suriah yang beroperasi di Idlib, basis pemberontak Suriah.

Rezim Assad tetap menyangkal sebagai pelaku serangan senjata komia jenis gas sarin. Presiden Assad bahkan mengklaim pengeboman pesawat tempur Suriah dilakukan terhadap gudang senjata kelompok teroris yang di dalamnya tersimpan senjata kimia.

Pengunggah foto ucapan selamat adalah Shehabi.”Komandan tentara Suriah Jenderal Haytham Hasouri menghancurkan fasilitas senjata al-Qaeda di Khan Sheikhoun, Idlib,” bunyi keterangan foto yang ditulis di akun Twitter Shehabi.

Namun, Shehabi diduga menggunakan nama samaran untuk menyebutkan pilot Suriah itu guna melindungi identitas yang sebenarnya. Tapi, seorang sumber di Suriah menegaskan kepada The Times, bahwa pria dalam gambar itu memang Mohammed Hasouri.

Menurut laporan The Times yang dilansir Senin (10/4/2017), sosok Jenderal Hasouri juga berada di balik serangan gas sarin lain di Desa Latamineh, 15 mil dari Khan Sheikhoun, pada 30 Maret lalu.

Sekitar 70 orang jatuh sakit dalam serangan tersebut. Dokter setempat menggambarkan korban menderita kejang dan mulutnya berbusa. Beruntung tidak ada yang tewas dalam serangan pada bulan Maret tersebut.

Ada laporan lain yang menyebut bahwa Jenderal Hasouri telah tewas dalam serangan bom mobil. Namun, laporan ini tidak dapat diverifikasi.

Jenderal Hasouri merupakan pengikut sekte Alawit, sebuah sekte Syiah loyalis Presiden Assad. Sebagian besar pejabat tinggi Suriah juga juga anggota sekte Alawit.
(mas)
Berita Terkait
Tenda Permukiman Keluarga...
Tenda Permukiman Keluarga Terlantar yang Dikuasai Pemberontak Ditembaki Pasukan Suriah
Pasukan Suriah Serang...
Pasukan Suriah Serang Qardaha, Bentrokan Sengit di Latakia dan Tartous
Warga Suriah Menyeberangi...
Warga Suriah Menyeberangi Sungai ke Lebanon, Ribuan Mengungsi di Tengah Kekerasan di Pesisir
Gempuran Serangan Udara...
Gempuran Serangan Udara di Idlib, 21 Warga Tewas
Presiden Iran Minta...
Presiden Iran Minta Negara-negara Islam Bantu Suriah Hadapi Pemberontak
9 Negara Pemasok Senjata...
9 Negara Pemasok Senjata Tentara Suriah
Berita Terkini
The Times: Inggris Terlibat...
The Times: Inggris Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Termasuk Kerahkan Pasukan Rahasia
3 jam yang lalu
Wanita Ini Melahirkan...
Wanita Ini Melahirkan Bayi Orang Lain karena Kesalahan dalam Proses IVF
3 jam yang lalu
Taliban Eksekusi 4 Pria...
Taliban Eksekusi 4 Pria di Stadion Afghanistan yang Penuh Sesak
7 jam yang lalu
Trump Copot Potret Obama...
Trump Copot Potret Obama di Gedung Putih, Diganti dengan Potretnya yang Lolos dari upaya Pembunuhan
9 jam yang lalu
Pengadilan China Melelang...
Pengadilan China Melelang 100 Ton Buaya Hidup Rp9,2 Miliar, Tapi Pemenang Tanggung Risikonya Sendiri
11 jam yang lalu
YouTuber Ini Usik Suku...
YouTuber Ini Usik Suku Paling Terasing di Dunia, Ulahnya Dicap Ceroboh dan Bodoh
12 jam yang lalu
Infografis
Daftar Jenderal Israel...
Daftar Jenderal Israel yang Tewas sejak Perang Meletus
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved