Menantu Presiden Trump Lawatan Kejutan ke Irak
A
A
A
WASHINGTON - Menantu sekaligus penasihat senior Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Jared Kushner, melakukan kunjungan kejutan ke Irak. Lawatan Kusher ke Irak ini bersama Kapala Staf Gabungan Militer AS Jenderal Joseph Dunford.
Kunjungan diam-diam Kusher ini diungkap seorang pejabat senior pemerintah AS pada hari Minggu (2/4/2017) waktu Washington. Pejabat ini menolak membocorkan jadwal kunjungan pertama Kushner ke Irak sejak dia ditunjuk sebagai penasihat Trump.
Suami Ivank Trump ini juga disebut-sebut memainkan peran kunci dalam pembicaraan antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden Trump. Menantu Trump berusia 36 tahun ini juga telah diberi tanggung jawab menjadi utusan perdamaian Timur Tengah.
Kushner, seperti dikutip CNN, Senin (3/4/2017) diharapkan kembali ke AS awal pekan ini.
Pada 20 Maret lalu, Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi untuk pertama kalinya bertemu dengan Trump di Washington.
Abadi mengatakan bahwa AS telah berjanji memberikan dukungan kepadanya dalam memerangi kelompok Islamic State atau ISIS. Menurut Abadi, dukungan militer saja tidak akan cukup untuk menang melawan para milisi ISIS.
Kunjungan Kusher dilakukan setelah otoritas militer AS baru-baru mengakui bahwa mereka meluncurkan serangan udara di Distrik al-Jadida, Mosul barat, pada tanggal 17 Maret. Serangan ini menewaskan sedikitnya 200 warga sipil.
Pasukan pemerintah Irak saat ini dalam proses mengambil alih Mosul barat dan mengusir militan ISIS. Pada bulan Januari lalu, pasukan Irak berhasil merebut Mosul timur Mosul setelah beperang dengan ISIS selama enam bulan.
Kunjungan diam-diam Kusher ini diungkap seorang pejabat senior pemerintah AS pada hari Minggu (2/4/2017) waktu Washington. Pejabat ini menolak membocorkan jadwal kunjungan pertama Kushner ke Irak sejak dia ditunjuk sebagai penasihat Trump.
Suami Ivank Trump ini juga disebut-sebut memainkan peran kunci dalam pembicaraan antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden Trump. Menantu Trump berusia 36 tahun ini juga telah diberi tanggung jawab menjadi utusan perdamaian Timur Tengah.
Kushner, seperti dikutip CNN, Senin (3/4/2017) diharapkan kembali ke AS awal pekan ini.
Pada 20 Maret lalu, Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi untuk pertama kalinya bertemu dengan Trump di Washington.
Abadi mengatakan bahwa AS telah berjanji memberikan dukungan kepadanya dalam memerangi kelompok Islamic State atau ISIS. Menurut Abadi, dukungan militer saja tidak akan cukup untuk menang melawan para milisi ISIS.
Kunjungan Kusher dilakukan setelah otoritas militer AS baru-baru mengakui bahwa mereka meluncurkan serangan udara di Distrik al-Jadida, Mosul barat, pada tanggal 17 Maret. Serangan ini menewaskan sedikitnya 200 warga sipil.
Pasukan pemerintah Irak saat ini dalam proses mengambil alih Mosul barat dan mengusir militan ISIS. Pada bulan Januari lalu, pasukan Irak berhasil merebut Mosul timur Mosul setelah beperang dengan ISIS selama enam bulan.
(mas)