Bantah Tudingan AS, Iran Sebut Saudi Eksportir Terorisme Dunia
A
A
A
TEHERAN - Iran menolak tuduhan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James Mattis sebagai eksportir utama terorisme. Sebaliknya, Iran mengatakan bahwa sumber utamanya adalah sekutu AS, Arab Saudi.
"Beberapa negara yang dipimpin oleh AS bertekad untuk mengabaikan sumber utama terorisme Takfiri-Wahhabi dan ekstremisme," kata juru bicara kementerian luar negeri, Bahram Ghasemi, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (2/4/2017).
Ia merujuk pada kelompok-kelompok Muslim Sunni garis keras dan sekolah resmi Islam Wahhabi Arab Saudi.
Arab Saudi membantah mendukung terorisme dan telah menindak para pelaku jihad di dalam negeri, memenjarakan ribuan, menghentikan ratusan dari bepergian untuk melakukan teror di luar negeri dan memotong keuangan militan.
Kekuasaan Syiah Iran dan Arab Saudi, benteng Islam Sunni dan sekutu dekat AS, telah lama terlibat persaingan agama dan politik serta sering menuduh satu sama lain sebagai pendukung terorisme. Hubungan keduanya kembali menjadi musuh dalam perang regional di Yaman, Irak dan Suriah.
"Menunjuk pihak yang salah ketika mengacu pada akar dan sumber daya keuangan serta intelektual terorisme adalah alasan utama untuk kurang suksesnya upaya anti-teror internasional," tambah Ghasemi.
Ghasemi bereaksi terhadap pernyataan oleh Mattis, ketika ia ditanya tentang komentar yang ia buat pada tahun 2012 bahwa tiga ancaman utama yang dihadapi Amerika Serikat "Iran, Iran, Iran".
"Pada saat saya berbicara tentang Iran, saya adalah seorang komandan Komando Pusat AS dan bahwa Iran eksportir utama terorisme, terus terang, itu adalah negara sponsor utama terorisme dan terus perilaku semacam itu hari ini," kata Mattis kepada wartawan.
"Beberapa negara yang dipimpin oleh AS bertekad untuk mengabaikan sumber utama terorisme Takfiri-Wahhabi dan ekstremisme," kata juru bicara kementerian luar negeri, Bahram Ghasemi, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (2/4/2017).
Ia merujuk pada kelompok-kelompok Muslim Sunni garis keras dan sekolah resmi Islam Wahhabi Arab Saudi.
Arab Saudi membantah mendukung terorisme dan telah menindak para pelaku jihad di dalam negeri, memenjarakan ribuan, menghentikan ratusan dari bepergian untuk melakukan teror di luar negeri dan memotong keuangan militan.
Kekuasaan Syiah Iran dan Arab Saudi, benteng Islam Sunni dan sekutu dekat AS, telah lama terlibat persaingan agama dan politik serta sering menuduh satu sama lain sebagai pendukung terorisme. Hubungan keduanya kembali menjadi musuh dalam perang regional di Yaman, Irak dan Suriah.
"Menunjuk pihak yang salah ketika mengacu pada akar dan sumber daya keuangan serta intelektual terorisme adalah alasan utama untuk kurang suksesnya upaya anti-teror internasional," tambah Ghasemi.
Ghasemi bereaksi terhadap pernyataan oleh Mattis, ketika ia ditanya tentang komentar yang ia buat pada tahun 2012 bahwa tiga ancaman utama yang dihadapi Amerika Serikat "Iran, Iran, Iran".
"Pada saat saya berbicara tentang Iran, saya adalah seorang komandan Komando Pusat AS dan bahwa Iran eksportir utama terorisme, terus terang, itu adalah negara sponsor utama terorisme dan terus perilaku semacam itu hari ini," kata Mattis kepada wartawan.
(ian)