Iran Tidak Berencana Tinggalkan Suriah

Sabtu, 01 April 2017 - 05:42 WIB
Iran Tidak Berencana...
Iran Tidak Berencana Tinggalkan Suriah
A A A
TEHERAN - Diplomat Iran, Mustawa Zahrani mengatakan bahwa negaranya tidak berencana untuk keluar dari perang di Suriah. Ia menambahkan bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad akan berpaling dari Iran dan bersekutu dengan Rusia karena Moskow dapat menantang dan berani menghadapi Amerika Serikat (AS).

"Suriah akan memihak siapa pun yang dapat menjaga Bashar al-Assad berkuasa, dan dalam persamaan ini, Rusia lebih mendukung," katanya dalam sebuah artikel seperti dikutip dari al-Arabiya, Sabtu (1/4/2017).

"Meskipun Iran telah memainkan peran besar di lapangan, dalam hal perlindungan udara dan hak internasional, Rusia memiliki kelebihan. Assad akan berpaling dari Iran dan berjabat tangan dengan Rusia," imbuhnya.

Zahrani juga mengungkapkan rasa optimisnya jika perang Suriah akan segera berakhir seiring melemahnya kekuatan para pejuang Suriah.

"Sebagian besar negara-negara yang melakukan intervensi di Suriah optimistis juga dan tidak berencana untuk strategi keluar, termasuk Iran dan Turki,” kata kepala urusan strategis di Institut Politik dan Studi Internasional Kementerian Luar Negeri Iran ini.

"Sedangkan Rusia, memiliki strategi meninggalkan Suriah, karena perannya terbatas pada perlindungan udara tidak seperti kita,” imbuhnya.

Zahrani menjelaskan bahwa proyek nuklir menjadikan Iran sebagai ancaman kemanan ke wilayah tersebut karena kegiatan nuklirnya. Namun setelah perjanjian nuklir dicapai oleh Teheran dengan enam negara besar, keterlibatan Iran di wilayah khususnya di Suriah, Irak dan Yaman menjadi mengkhawatirkan.

“Bahkan jika Hillary Clinton adalah presiden, AS akan pergi ke arah melabeli Iran sebagai ancaman keamanan ke wilayah tersebut, namun pemilihan Donald Trump membuat sejumlah hal bergerak jauh lebih cepat,” katanya.

Wakil Duta Besar Iran untuk PBB antara tahun 2000 dan 2004 ini mengatakan bahwa Teheran harus menemukan solusi untuk krisis Suriah sebelum terlambat, terutama karena negara-negara di wilayah ini lebih akrab dengan intervensi Iran sekarang.

Diplomat Iran menambahkan bahwa Rusia telah mencapai tujuannya di Suriah dan akan masuk ke penawaran dengan AS dan bahkan Israel pada masalah Suriah.

Ini adalah pertama kalinya bahwa seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri Iran telah mengungkapkan masalah yang dihadapi negaranya dalam krisis Suriah. Ia juga mengungkapkan hubungan antara Presiden Suriah Bashar al-Assad dan sekutu-sekutunya, Rusia dan Iran, yang telah membantunya tetap berkuasa di Suriah.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0723 seconds (0.1#10.140)