Melunak, AS Tidak Lagi Ngotot Minta Assad Lengser
A
A
A
NEW YORK - Amerika Serikat (AS) tidak lagi fokus untuk melengserkan Presiden Suriah Bashar al-Assad sebagai syarat untuk mengakhiri perang. Hal itu diungkapkan oleh Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley.
"Prioritas kami adalah tidak lagi berdiam di sana dan fokus untuk berusaha melengserkan Assad," kata Haley seperti dikutip dari Reuters, Jumat (31/3/2017).
"Prioritas kami adalah untuk benar-benar melihat bagaimana kita mendapatkan sesuatu, yang kita perlu untuk bekerja dengan benar-benar membuat perbedaan bagi orang-orang di Suriah. Kita tidak bisa selalu fokus pada Assad seperti cara pemerintahan sebelumnya lakukan," tuturnya lagi.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Rex Tillerson mengatakan bahwa masa depan Presiden Assad akan diputuskan oleh rakyat Suriah seperti dikutip dari Russia Today.
Sejak 2011, ketika konflik di Suriah dimulai, Washington telah menegaskan bahwa “Assad harus lengser” sebagai satu-satunya solusi yang dapat diterima untuk perdamaian di negara itu. AS telah memberikan senjata dan pelatihan kepada mereka yang disebut “pemberontak moderat” di Suriah, sehingga mereka bisa melawan IS daripada pemerintah.
Saat meninggalkan Departemen Luar Negeri pada bulan Januari, mantan Menteri Luar Negeri John Kerry mengakui bahwa pemerintahan Obama berencana untuk menggulingkan pemerintah Assad dengan mendukung para pemberontak. Tetapi permainan seluruhnya berubah ketika Rusia melakukan intervensi pada September 2015.
"Prioritas kami adalah tidak lagi berdiam di sana dan fokus untuk berusaha melengserkan Assad," kata Haley seperti dikutip dari Reuters, Jumat (31/3/2017).
"Prioritas kami adalah untuk benar-benar melihat bagaimana kita mendapatkan sesuatu, yang kita perlu untuk bekerja dengan benar-benar membuat perbedaan bagi orang-orang di Suriah. Kita tidak bisa selalu fokus pada Assad seperti cara pemerintahan sebelumnya lakukan," tuturnya lagi.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Rex Tillerson mengatakan bahwa masa depan Presiden Assad akan diputuskan oleh rakyat Suriah seperti dikutip dari Russia Today.
Sejak 2011, ketika konflik di Suriah dimulai, Washington telah menegaskan bahwa “Assad harus lengser” sebagai satu-satunya solusi yang dapat diterima untuk perdamaian di negara itu. AS telah memberikan senjata dan pelatihan kepada mereka yang disebut “pemberontak moderat” di Suriah, sehingga mereka bisa melawan IS daripada pemerintah.
Saat meninggalkan Departemen Luar Negeri pada bulan Januari, mantan Menteri Luar Negeri John Kerry mengakui bahwa pemerintahan Obama berencana untuk menggulingkan pemerintah Assad dengan mendukung para pemberontak. Tetapi permainan seluruhnya berubah ketika Rusia melakukan intervensi pada September 2015.
(ian)