Eskalator Mal Hong Kong Tiba-tiba Balik Arah, 18 Orang Terluka
A
A
A
HONG KONG - Sebuah eskalator di mal Langham Place, Mong Kok, Hong Kong, tiba-tiba berbalik arah dengan kecepatan tinggi pada Sabtu petang. Insiden di mal yang ramai pengujung itu menyebabkan 18 orang terluka, salah satunya dalam kondisi serius.
Dalam video yang direkam oleh saksi menunjukkan, eskalator dengan panjang 45 meter—penghubung lantai empat dan lantai delapan—berbalik arah tanpa peringatan dan dengan kecepatan tinggi. Para pengunjung mal ketakutan dan kehilangan keseimbangan hingga akhirnya berjatuhan.
Video lain yang juga berasal dari saksi mata menunjukkan sejumlah orang beteriak ketika orang-orang berjatuhan. Teriakan itu sebagai permintaan agar pengunjung yang naik eskalator kacau itu menempel pada pegangan agar tidak jatuh.
Dari 18 korban luka, 14 di antaranya perempuan dan sisanya pria. Mereka berjatuhan ke bawah eskalator setelah kehilangan keseimbangan.
Pihak kepolisian mengatakan seorang pegunjung pria yang mengalami cedera di bagian kepala telah dibawa ke Rumah Sakit Queen Elizabeth. Korban dalam kondisi serius namun sudah dinyatakan stabil.
Pusat perbelanjaan Langham Place adalah proyek pembaruan perkotaan Hong Kong senilai HKD11 miliar yang selesai pada tahun 2004.
”Saya naik eskalator, dan itu dua kali lebih cepat dari biasanya,” seorang wanita, yang terluka di kakinya dalam kecelakaan tersebut, seperti dikutip South China Morning Post, tanpa menyebutkan identitas korban, Minggu (26/3/2017).
Wanita lain di lokasi kejadian, Tina, mengaku melihat escalator begerak dalam kecepatan tinggi. ”Saya mendengar orang-orang berteriak, eskalator akan turun tapi kecepatan dipercepat,” katanya. ”Orang-orang mulai panik dan beberapa di antaranya jatuh,” ujarnya.
Seorang pengunjung yang tengah belanja, Lau Kit-ying, mengaku melihat adegan kekacauan itu, di mana laju eskalator tidak wajar.”Itu sangat tiba-tiba, orang tidak bisa merespons dalam waktu cepat, lebih dari 10 orang menumpuk di dekat pangkal eskalator,” kata Lau.
Menurutnya, seorang pria yang jatuh di lantai mengalam perdarahan. ”Saya tidak yakin apakah dia sadar, tapi seorang pria asing dan staf mal membantu menghentikan pendarahan dengan melakukan pertolongan pertama,” katanya.
Dalam video yang direkam oleh saksi menunjukkan, eskalator dengan panjang 45 meter—penghubung lantai empat dan lantai delapan—berbalik arah tanpa peringatan dan dengan kecepatan tinggi. Para pengunjung mal ketakutan dan kehilangan keseimbangan hingga akhirnya berjatuhan.
Video lain yang juga berasal dari saksi mata menunjukkan sejumlah orang beteriak ketika orang-orang berjatuhan. Teriakan itu sebagai permintaan agar pengunjung yang naik eskalator kacau itu menempel pada pegangan agar tidak jatuh.
Dari 18 korban luka, 14 di antaranya perempuan dan sisanya pria. Mereka berjatuhan ke bawah eskalator setelah kehilangan keseimbangan.
Pihak kepolisian mengatakan seorang pegunjung pria yang mengalami cedera di bagian kepala telah dibawa ke Rumah Sakit Queen Elizabeth. Korban dalam kondisi serius namun sudah dinyatakan stabil.
Pusat perbelanjaan Langham Place adalah proyek pembaruan perkotaan Hong Kong senilai HKD11 miliar yang selesai pada tahun 2004.
”Saya naik eskalator, dan itu dua kali lebih cepat dari biasanya,” seorang wanita, yang terluka di kakinya dalam kecelakaan tersebut, seperti dikutip South China Morning Post, tanpa menyebutkan identitas korban, Minggu (26/3/2017).
Wanita lain di lokasi kejadian, Tina, mengaku melihat escalator begerak dalam kecepatan tinggi. ”Saya mendengar orang-orang berteriak, eskalator akan turun tapi kecepatan dipercepat,” katanya. ”Orang-orang mulai panik dan beberapa di antaranya jatuh,” ujarnya.
Seorang pengunjung yang tengah belanja, Lau Kit-ying, mengaku melihat adegan kekacauan itu, di mana laju eskalator tidak wajar.”Itu sangat tiba-tiba, orang tidak bisa merespons dalam waktu cepat, lebih dari 10 orang menumpuk di dekat pangkal eskalator,” kata Lau.
Menurutnya, seorang pria yang jatuh di lantai mengalam perdarahan. ”Saya tidak yakin apakah dia sadar, tapi seorang pria asing dan staf mal membantu menghentikan pendarahan dengan melakukan pertolongan pertama,” katanya.
(mas)