Israel: Komandan Hizbullah Dibunuh Anak Buahnya Sendiri
A
A
A
TEL AVIV - Kepala Staf Militer Israel Letnan Jenderal Gadi Eisenkot menyimpulkan bahwa komandan Hizbullah Libanon yang tewas di Suriah pada 2016 akibat dibunuh anak buahnya sendiri.
Kesimpulan itu menguatkan laporan media Arab sebelumnya yang menyebut Hizbullah di balik pembunuhan komandannya sendiri di Suriah pada tahun lalu.
Petinggi militer Israel tersebut mengatakan bahwa intelijen Israel telah membuat kesimpulan yang sama, yakni komandan Hizbullah Mustafa Amine Badreddine dibunuh oleh anak buahnya sendiri.
Dia tewas oleh ledakan di dekat Damaskus, basis milisi Syiah Libanon pro-rezim Suriah yang melawan milisi garis keras Sunni.
Badreddine diyakini telah menjalankan operasi Hizbullah di Suriah sejak 2011 untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad.
Awal bulan ini, media Arab, Al-Arabiya, melaporkan bahwa bahwa hasil penyelidikan atas kematian Badreddine telah diketahui bahwa komandan itu dibunuh atas perintah dari pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
Masih menurut laporan itu, Nasrallah telah ditekan Mayor Jenderal Qasem Soleimani—Kepala Operasi Pasukan Elite Garda Revolusi Iran di luar negeri—untuk menghilangkan Badreddine. Tekanan juga muncul dari penasihat kunci militer Suriah.
Menurut laporan kantor berita Associated Press, semalam (21/3/2017), intelijen Israel percaya Badreddine telah bertentangan dengan komandan militer Iran di Suriah.
Badreddine adalah sepupu dan saudara ipar dari Imad Mughniyeh, yang merupakan komandan sayap militer Hizbullah yang tewas oleh bom mobil di Damaskus tahun 2008. Kematiannya disebut-sebut hasil operasi bersama antara agen mata-mata Mossad Israel dan agen CIA Amerika Serikat.
Badreddine pernah didakwa oleh jaksa di Den Haag dengan tuduhan mendalangi pembunuhan mantan Perdana Menteri Libanon Rafik Hariri, yang tewas akibat ledakan bom mobil di Beirut pada Februari 2005.
Kesimpulan itu menguatkan laporan media Arab sebelumnya yang menyebut Hizbullah di balik pembunuhan komandannya sendiri di Suriah pada tahun lalu.
Petinggi militer Israel tersebut mengatakan bahwa intelijen Israel telah membuat kesimpulan yang sama, yakni komandan Hizbullah Mustafa Amine Badreddine dibunuh oleh anak buahnya sendiri.
Dia tewas oleh ledakan di dekat Damaskus, basis milisi Syiah Libanon pro-rezim Suriah yang melawan milisi garis keras Sunni.
Badreddine diyakini telah menjalankan operasi Hizbullah di Suriah sejak 2011 untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad.
Awal bulan ini, media Arab, Al-Arabiya, melaporkan bahwa bahwa hasil penyelidikan atas kematian Badreddine telah diketahui bahwa komandan itu dibunuh atas perintah dari pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
Masih menurut laporan itu, Nasrallah telah ditekan Mayor Jenderal Qasem Soleimani—Kepala Operasi Pasukan Elite Garda Revolusi Iran di luar negeri—untuk menghilangkan Badreddine. Tekanan juga muncul dari penasihat kunci militer Suriah.
Menurut laporan kantor berita Associated Press, semalam (21/3/2017), intelijen Israel percaya Badreddine telah bertentangan dengan komandan militer Iran di Suriah.
Badreddine adalah sepupu dan saudara ipar dari Imad Mughniyeh, yang merupakan komandan sayap militer Hizbullah yang tewas oleh bom mobil di Damaskus tahun 2008. Kematiannya disebut-sebut hasil operasi bersama antara agen mata-mata Mossad Israel dan agen CIA Amerika Serikat.
Badreddine pernah didakwa oleh jaksa di Den Haag dengan tuduhan mendalangi pembunuhan mantan Perdana Menteri Libanon Rafik Hariri, yang tewas akibat ledakan bom mobil di Beirut pada Februari 2005.
(mas)