Kremlin Bilang Komite Intelijen Amerika Bingung
A
A
A
MOSKOW - Kremlin mengatakan Komite Intelijen Amerika Serikat (AS) bingung untuk menemukan bukti terkait tuduhan Rusia ikut campur dalam pemilu AS 2016. Kremlin menilai tuduhan itu hanya asumsi mereka sendiri.
”Para peserta sidang (komite) rupanya bingung tentang situasi. Mereka mencoba untuk menemukan konfirmasi atas asumsi mereka sendiri di suatu tempat, tetapi gagal untuk melakukan itu, untuk menemukan bukti apapun dan hanya melangkah pergi di setiap waktu,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Menurut juru bicara Presiden Vladmir Putin tersebut sidang Komite Intelijen di parlemen AS hampir tidak bisa memberikan kontribusi untuk meningkatkan hubungan bilateral antara AS dan Rusia.
”Jelas bahwa (hearing ini) hampir tidak bisa dianggap sebagai kontribusi konstruktif untuk perkembangan hubungan bilateral,” ujarnya.
Peskov menolak mengomentari bagaimana Kremlin menilai Trump memiliki prospek memenangkan pemilu AS tahun lalu. Menurutnya, hal itu bukan alasan yang layak untuk dikomentari.
Berbicara tentang spekulasi AS atas tudingan bahwa Trump memiliki hubungan dengan Kremlin, Peskov meremehkan spekulasi yang berkembang di kalangan politisi AS tersebut.
”Itu lebih dari semacam diskusi internal permanen di AS,” ujarnya. ”Moskow ingin menjauh dari diskusi sia-sia seperti itu,” katanya lagi.
“Moskow sudah bosan mengomentari hal-hal yang sama, yang begitu lama dan tidak melihatnya sebagai hal yang diperlukan lagi,” imbuh Peskov, seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (22/3/2017).
Pada hari Senin, Direktur FBI James Comey mengonfirmasi selama sidang Komite Intelijen Parlemen AS bahwa pihaknya masih menyelidiki kemungkinan gangguan Rusia dalam pemilu AS. Tapi, bos CIA itu menolak untuk mengungkapkan rincian penyelidikan yang sifatnya rahasia.
”Para peserta sidang (komite) rupanya bingung tentang situasi. Mereka mencoba untuk menemukan konfirmasi atas asumsi mereka sendiri di suatu tempat, tetapi gagal untuk melakukan itu, untuk menemukan bukti apapun dan hanya melangkah pergi di setiap waktu,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Menurut juru bicara Presiden Vladmir Putin tersebut sidang Komite Intelijen di parlemen AS hampir tidak bisa memberikan kontribusi untuk meningkatkan hubungan bilateral antara AS dan Rusia.
”Jelas bahwa (hearing ini) hampir tidak bisa dianggap sebagai kontribusi konstruktif untuk perkembangan hubungan bilateral,” ujarnya.
Peskov menolak mengomentari bagaimana Kremlin menilai Trump memiliki prospek memenangkan pemilu AS tahun lalu. Menurutnya, hal itu bukan alasan yang layak untuk dikomentari.
Berbicara tentang spekulasi AS atas tudingan bahwa Trump memiliki hubungan dengan Kremlin, Peskov meremehkan spekulasi yang berkembang di kalangan politisi AS tersebut.
”Itu lebih dari semacam diskusi internal permanen di AS,” ujarnya. ”Moskow ingin menjauh dari diskusi sia-sia seperti itu,” katanya lagi.
“Moskow sudah bosan mengomentari hal-hal yang sama, yang begitu lama dan tidak melihatnya sebagai hal yang diperlukan lagi,” imbuh Peskov, seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (22/3/2017).
Pada hari Senin, Direktur FBI James Comey mengonfirmasi selama sidang Komite Intelijen Parlemen AS bahwa pihaknya masih menyelidiki kemungkinan gangguan Rusia dalam pemilu AS. Tapi, bos CIA itu menolak untuk mengungkapkan rincian penyelidikan yang sifatnya rahasia.
(mas)