Kelaparan di Somalia, 26 Tewas dalam 36 Jam
A
A
A
MOGADISHU - Sedikitnya 26 orang meninggal akibat kelaparan di wilayah semi otonim Jubbaland, sebelah selatan Somalia. Peristiwa meneydihkan ini terjadi hanya dalam rentang waktu satu setengah hari.
Somalia, seperti negara-negara lain di kawasan itu, menghadapi kekeringan yang menewaskan ternak, menghancurkan panen dan meninggalkan 6,2 juta orang atau sekitar setengah dari penduduknya membutuhkan bantuan pangan. Kelaparan akut mencengkeram Jubbaland yang menyebabkan ratusan keluarga eksodus ke Ibu Kota Mogadishu mencari bantuan.
Situs radio federal yang dikutip asisten menteri dalam negeri Jubbaland, Mohamed Hussein mengatakan, kekeringan parah telah membunuh warga selama rentang waktu 36 jam pada hari Senin. Kejadian itu terjadi di berbagai kota di Jubba dan daerah tengah Gedo.
"Orang-orang di daerah tersebut membutuhkan bantuan darurat," kata Hussein dalam laporannya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (21/3/2017).
Para penduduk kota menyediakan roti dan mangkuk air bagi keluarga yang mengungsi. Namun mereka mengatakan bantuan makanan dari lembaga bantuan tetap diperlukan segera.
Warga mengatakan sebagian besar kota-kota yang terkena bencana kelaparan dikuasai oleh militan al-Shabaab. Kelompok ini telah melancarkan kampanye kekerasan untuk menggulingkan pemerintah federal yang didukung Barat di Mogadishu.
Pada bulan ini, kepala PBB mengatakan, negara-negara kaya harus berbuat lebih banyak untuk menghentikam Somali tenggelam dalam bencana kelaparan. Ia juga memperingatkan, aksi terorisme akan meningkat tanpa bantuan. Ia pun meminta bantuan USD825 juta.
Somalia, seperti negara-negara lain di kawasan itu, menghadapi kekeringan yang menewaskan ternak, menghancurkan panen dan meninggalkan 6,2 juta orang atau sekitar setengah dari penduduknya membutuhkan bantuan pangan. Kelaparan akut mencengkeram Jubbaland yang menyebabkan ratusan keluarga eksodus ke Ibu Kota Mogadishu mencari bantuan.
Situs radio federal yang dikutip asisten menteri dalam negeri Jubbaland, Mohamed Hussein mengatakan, kekeringan parah telah membunuh warga selama rentang waktu 36 jam pada hari Senin. Kejadian itu terjadi di berbagai kota di Jubba dan daerah tengah Gedo.
"Orang-orang di daerah tersebut membutuhkan bantuan darurat," kata Hussein dalam laporannya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (21/3/2017).
Para penduduk kota menyediakan roti dan mangkuk air bagi keluarga yang mengungsi. Namun mereka mengatakan bantuan makanan dari lembaga bantuan tetap diperlukan segera.
Warga mengatakan sebagian besar kota-kota yang terkena bencana kelaparan dikuasai oleh militan al-Shabaab. Kelompok ini telah melancarkan kampanye kekerasan untuk menggulingkan pemerintah federal yang didukung Barat di Mogadishu.
Pada bulan ini, kepala PBB mengatakan, negara-negara kaya harus berbuat lebih banyak untuk menghentikam Somali tenggelam dalam bencana kelaparan. Ia juga memperingatkan, aksi terorisme akan meningkat tanpa bantuan. Ia pun meminta bantuan USD825 juta.
(ian)