Rezim Suriah Surati PBB Minta Kutuk Agresi Israel
A
A
A
DAMASKUS - Rezim Suriah yang dipimpin Presiden Bashar al-Assad mengirim dua surat kepada Sekjen PBB dan Kepala Dewan Keamanan (DK) PBB. Dua surat itu berisi permintaan untuk mengutuk agresi Israel terhadap wilayah Suriah.
Kedua surat rezim Assad itu dikirimkan oleh Kementerian Luar Negeri Suriah. Menurut Suriah, agresi Israel sudah melanggar hukum internasional, resolusi PBB dan kedaulatan Suriah.
“Suriah meminta PBB untuk mengutuk agresi terang-terangan Israel yang dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional,” bunyi surat tersebut.
Empat jet Israel telah melanggar wilayah udara Suriah dan menyerang situs militer di negara tersebut hingga Jumat sekitar pukul 03.00. Serangan Israel itu direspons Suriah dengan menembakkan rudal-rudal anti-pesawat.
Militer Suriah loyalis Presiden Bashar al-Assad mengklaim salah satu jet tempur Israel ditembak jatuh di atas wilayah Dataran Tinggi Golan dan yang lainnya rusak.
Namun, pasukan pertahanan Israel (IDF) telah tegas membantahnya. Menurut IDF, tidak ada rudal Suriah yang mengenai jet-jet tempur Israel. Satu rudal Suriah dicegat oleh sistem rudal pertahanan udara Israel. Serpihan rudal Suriah yang dicegat dan dihancurkan ditemukan di seberang perbatasan di sebuah desa di Irbid, Yordania.
Militer Suriah mengatakan serangan Israel kemarin diluncurkan untuk mendukung “geng teroris” Islamic State atau ISIS. ”Dan dalam upaya putus asa untuk meningkatkan moral (ISIS) yang memburuk dan mengalihkan perhatian dari kemenangan tentara Arab Suriah,” bunyi pernytaaan militer Suriah, seperti dikutip Times of Israel, Sabtu (18/3/2017).
Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu membenarkan pesawat-pesawat jet tempur Israel menyerang wilayah Suriah. Dia mengklaim serangan itu sebagai cara Israel bertindak untuk mencegah transfer senjata canggih Iran kepada Hizbullah Libanon.
Menurutnya, Israel tidak akan ragu untuk campur tangan guna mencegah potensi transfer senjata kepada Hizbullah. ”Itulah cara kami bertindak dan bagaimana kami akan terus bertindak. Dan semua orang perlu mempertimbangkan hal ini. Semua orang,” ujarnya.
Kedua surat rezim Assad itu dikirimkan oleh Kementerian Luar Negeri Suriah. Menurut Suriah, agresi Israel sudah melanggar hukum internasional, resolusi PBB dan kedaulatan Suriah.
“Suriah meminta PBB untuk mengutuk agresi terang-terangan Israel yang dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional,” bunyi surat tersebut.
Empat jet Israel telah melanggar wilayah udara Suriah dan menyerang situs militer di negara tersebut hingga Jumat sekitar pukul 03.00. Serangan Israel itu direspons Suriah dengan menembakkan rudal-rudal anti-pesawat.
Militer Suriah loyalis Presiden Bashar al-Assad mengklaim salah satu jet tempur Israel ditembak jatuh di atas wilayah Dataran Tinggi Golan dan yang lainnya rusak.
Namun, pasukan pertahanan Israel (IDF) telah tegas membantahnya. Menurut IDF, tidak ada rudal Suriah yang mengenai jet-jet tempur Israel. Satu rudal Suriah dicegat oleh sistem rudal pertahanan udara Israel. Serpihan rudal Suriah yang dicegat dan dihancurkan ditemukan di seberang perbatasan di sebuah desa di Irbid, Yordania.
Militer Suriah mengatakan serangan Israel kemarin diluncurkan untuk mendukung “geng teroris” Islamic State atau ISIS. ”Dan dalam upaya putus asa untuk meningkatkan moral (ISIS) yang memburuk dan mengalihkan perhatian dari kemenangan tentara Arab Suriah,” bunyi pernytaaan militer Suriah, seperti dikutip Times of Israel, Sabtu (18/3/2017).
Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu membenarkan pesawat-pesawat jet tempur Israel menyerang wilayah Suriah. Dia mengklaim serangan itu sebagai cara Israel bertindak untuk mencegah transfer senjata canggih Iran kepada Hizbullah Libanon.
Menurutnya, Israel tidak akan ragu untuk campur tangan guna mencegah potensi transfer senjata kepada Hizbullah. ”Itulah cara kami bertindak dan bagaimana kami akan terus bertindak. Dan semua orang perlu mempertimbangkan hal ini. Semua orang,” ujarnya.
(mas)