Berangus ISIS, Ratusan Marinir AS Tiba di Suriah
A
A
A
WASHINGTON - Ratusan marinir Amerika Serikat (AS) telah tiba di Suriah untuk memerangi ISIS. Dilengkapi dengan senjata artileri berat, para marinir tersebut menjadi bagian dari persiapan untuk menggulingkan ISIS dari Raqqa, demikian dikatakan seorang pejabat senior AS.
Menurut pejabat itu, marinir bergerak ke Suriah dalam rangka memasang meriam howitzer untuk membantu pasukan lokal. Selain itu, AS juga sedang mempersiapkan ratusan tentara ke Kuwait agar siap bergabung dalam perang melawan ISIS jika mereka dibutuhkan. Jumlah tersebut kurang dari 1.000 seperti dikutip dari Time, Kamis (9/3/2017).
Gerakan pasukan terbaru ini datang setelah penyebaran sementara beberapa pasukan Angkatan Darat di pinggiran Manbij, Suriah, dalam misi yang disebut Pentagon misi untuk "meyakinkan dan pencegahan."
Penyebaran pasukan marinir ini bersifat sementara. Tetapi kemungkinan menjadi indikasi awal jika Gedung Putih lebih condong memberikan Pentagon fleksibilitas yang lebih besar untuk membuat keputusan tempur rutin dalam perang melawan ISIS. Sebelumnya, komandan militer frustasi oleh apa yang mereka anggap micromanagement di bawah pemerintahan sebelumnya. Mereka berpendapat mendapatkan kebebasan yang lebih besar untuk membuat keputusan sehari-hari tentang bagaimana cara terbaik untuk melawan musuh.
Sebelumnya, pemimpin Pentagon mengirim rencana baru untuk mengalahkan ISIS ke Gedung Putih pada akhir pekan lalu. Rencana ini menguraikan strategi yang kemungkinan akan meningkatkan jumlah pasukan AS di Suriah sebagai saran yang lebih baik. Saran lain adalah memungkinkan pejuang Suriah dukungan AS mengambil pertempuran di Raqqa.
Para pejabat AS mengatakan pertempuran untuk Raqqa akan terlihat seperti perjuangan di Irak, di mana pasukan lokal terlibat dalam pertempuran sengit untuk merebut kembali kota utara Mosul dari ISIS. Ditengah persiapan pasukan untuk pindah ke Mosul, AS mendirikan pangkalan di luar kota untuk digunakan sebagai perantara logistik dan sebagai lokasi untuk artileri berat.
Menurut pejabat itu, marinir bergerak ke Suriah dalam rangka memasang meriam howitzer untuk membantu pasukan lokal. Selain itu, AS juga sedang mempersiapkan ratusan tentara ke Kuwait agar siap bergabung dalam perang melawan ISIS jika mereka dibutuhkan. Jumlah tersebut kurang dari 1.000 seperti dikutip dari Time, Kamis (9/3/2017).
Gerakan pasukan terbaru ini datang setelah penyebaran sementara beberapa pasukan Angkatan Darat di pinggiran Manbij, Suriah, dalam misi yang disebut Pentagon misi untuk "meyakinkan dan pencegahan."
Penyebaran pasukan marinir ini bersifat sementara. Tetapi kemungkinan menjadi indikasi awal jika Gedung Putih lebih condong memberikan Pentagon fleksibilitas yang lebih besar untuk membuat keputusan tempur rutin dalam perang melawan ISIS. Sebelumnya, komandan militer frustasi oleh apa yang mereka anggap micromanagement di bawah pemerintahan sebelumnya. Mereka berpendapat mendapatkan kebebasan yang lebih besar untuk membuat keputusan sehari-hari tentang bagaimana cara terbaik untuk melawan musuh.
Sebelumnya, pemimpin Pentagon mengirim rencana baru untuk mengalahkan ISIS ke Gedung Putih pada akhir pekan lalu. Rencana ini menguraikan strategi yang kemungkinan akan meningkatkan jumlah pasukan AS di Suriah sebagai saran yang lebih baik. Saran lain adalah memungkinkan pejuang Suriah dukungan AS mengambil pertempuran di Raqqa.
Para pejabat AS mengatakan pertempuran untuk Raqqa akan terlihat seperti perjuangan di Irak, di mana pasukan lokal terlibat dalam pertempuran sengit untuk merebut kembali kota utara Mosul dari ISIS. Ditengah persiapan pasukan untuk pindah ke Mosul, AS mendirikan pangkalan di luar kota untuk digunakan sebagai perantara logistik dan sebagai lokasi untuk artileri berat.
(ian)