Jokowi Temui Presiden Yaman dan Menlu Iran
A
A
A
JAKARTA - Presiden Indonesia Joko Widodo melakukan sejumlah pertemuan di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Indian Ocean Rim Asociaton (IORA) di Jakarta. Dua diantaranya adalah bertemu dengan Presiden Yaman Abd Rabo Mansour Hadi dan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, saat melakukan pertemuan dengan Presiden Yaman, fokusnya adalah situasi terbaru di Yaman dan upaya untuk membangun kembali negara tersebut.
"Yaman kita lebih banyak bicarakan situasi mereka setelah perang dan konflik. Mereka mau membangun. Pengusaha kita diundang untuk investasi di sana. Presiden (Jokowi) minta perhatian agar mahasiswa Indonesia yang di Yaman tetap dilindungi. Sebab, meski sudah dibawa 2.600 siswa, ternyata masih ada 600 lagi yang tinggal di kota Salalah, antara Oman dan Yaman," ucap Darmin, pada Selasa (7/3).
Sementara itu, saat melakukan pertemuan dengan Zarif, Presiden Jokowi membahas mengenai realisasi program kerjasama Iran dan Indonesia yang ditandatangi beberapa waktu lalu. Darmin menyebut, Iran meminta Indonesia untuk segera merealisasikan hal tersebut.
"Mereka di sini ingatkan untuk realisasikan kerja sama yang sudah dibicarakan, baik dalam ladang minyak, Pertamina, dan lain-lain. Mereka inginkan supaya ada pembayaran sistem perbankan yang langsung, tidak melalui negara ketiga seperti sekarang. Kerja sama bidang kelistrikan, bekerja sama dengan PLN dan PKB, impor minyak dan gas," tukasnya.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, saat melakukan pertemuan dengan Presiden Yaman, fokusnya adalah situasi terbaru di Yaman dan upaya untuk membangun kembali negara tersebut.
"Yaman kita lebih banyak bicarakan situasi mereka setelah perang dan konflik. Mereka mau membangun. Pengusaha kita diundang untuk investasi di sana. Presiden (Jokowi) minta perhatian agar mahasiswa Indonesia yang di Yaman tetap dilindungi. Sebab, meski sudah dibawa 2.600 siswa, ternyata masih ada 600 lagi yang tinggal di kota Salalah, antara Oman dan Yaman," ucap Darmin, pada Selasa (7/3).
Sementara itu, saat melakukan pertemuan dengan Zarif, Presiden Jokowi membahas mengenai realisasi program kerjasama Iran dan Indonesia yang ditandatangi beberapa waktu lalu. Darmin menyebut, Iran meminta Indonesia untuk segera merealisasikan hal tersebut.
"Mereka di sini ingatkan untuk realisasikan kerja sama yang sudah dibicarakan, baik dalam ladang minyak, Pertamina, dan lain-lain. Mereka inginkan supaya ada pembayaran sistem perbankan yang langsung, tidak melalui negara ketiga seperti sekarang. Kerja sama bidang kelistrikan, bekerja sama dengan PLN dan PKB, impor minyak dan gas," tukasnya.
(esn)