Perahu Karet Angkut Imigran Gelap Tenggelam, 25 Hilang
A
A
A
TRIPOLI - Angkatan Laut Libya berhasil menyelamatkan 115 imigran gelap setelah perahu karet yang mereka tumpangi kelebihan beban dan tenggelam di lepas pantai. Setidaknya 25 lainnya masih hilang akibat kejadian tersebut.
Juru bicara angkatan laut Tripoli Ayoub Qassem mengatakan kapal berlayar pada hari Jumat kemarin, 5 km dari Tajoura, sebelah timur Tripoli. Karena kelebihan beban, air laut pun masuk ke dalam kapal yang berujung pada tenggelamnya kapal nahas tersebut.
"Mereka berasal dari negara-negara sub-Sahara yang berbeda, salah satunya dari Bangladesh dan enam perempuan. Penjaga pantai kami melakukan operasi pencarian di daerah Tajoura dalam upaya untuk menemukan orang-orang yang hilang tapi tidak ada yang ditemukan," katanya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (4/3/2017).
Bulan lalu, 74 mayat migran ditemukan terdampar di pantai di Libya barat setelah mesin kapal mereka dicuri.
Libya adalah titik penyelundupan utama bagi para migran yang berharap untuk mencapai Eropa melalui laut. Para migran ini nekat menggunakan perahu karet atau kapal-kapal kayu dengan bahan bakar yang sedikit hanya untuk mengantarkan mereka ke perairan internasional untuk diselamatkan oleh tim penyelamat Uni Eropa.
Juru bicara angkatan laut Tripoli Ayoub Qassem mengatakan kapal berlayar pada hari Jumat kemarin, 5 km dari Tajoura, sebelah timur Tripoli. Karena kelebihan beban, air laut pun masuk ke dalam kapal yang berujung pada tenggelamnya kapal nahas tersebut.
"Mereka berasal dari negara-negara sub-Sahara yang berbeda, salah satunya dari Bangladesh dan enam perempuan. Penjaga pantai kami melakukan operasi pencarian di daerah Tajoura dalam upaya untuk menemukan orang-orang yang hilang tapi tidak ada yang ditemukan," katanya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (4/3/2017).
Bulan lalu, 74 mayat migran ditemukan terdampar di pantai di Libya barat setelah mesin kapal mereka dicuri.
Libya adalah titik penyelundupan utama bagi para migran yang berharap untuk mencapai Eropa melalui laut. Para migran ini nekat menggunakan perahu karet atau kapal-kapal kayu dengan bahan bakar yang sedikit hanya untuk mengantarkan mereka ke perairan internasional untuk diselamatkan oleh tim penyelamat Uni Eropa.
(ian)