AS Ingin Tarik Diri dari Dewan HAM, HRW: Itu Tindakan Picik
A
A
A
WASHINGTON - Kelompok pemantau Human Right Watch (HRW) angkat bicara mengenai rencana Amerika Serikat (AS) menarik diri dari Dewan HAM PBB. HRW menyebut tindakan AS itu adalah tindakan picik, dan salah arah.
"Sebuah keputusan untuk menarik diri akan menjadi langkah yang salah arah dan picik yang secara signifikan bisa memundurkan upaya-upaya PBB untuk melindungi hak asasi manusia di seluruh dunia," kata Direktur HRW untuk PBB, Lou Charbonneau.
Charbonneau mencatat, Dewan HAM telah mengambil langkah-langkah inovatif, seringkali dengan dukungan yang kuat dari AS, termasuk penunjukan komisi penyelidikan yang mendekteksi pelanggaran HAM di Korea Utara dan Suriah.
"Penarikan tidak akan memberikan apa-apa untuk memajukan kepentingan AS, tetapi hanya akan meredam pengaruh AS di arena internasional," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Senin (27/2).
"Jika Washington memutuskan untuk meninggalkan Dewan HAM, itu akan merusak sekutu AS. Hasilnya, pelanggar HAM seperti China dan Arab Saudi akan memiliki kesempatan untuk mencegah UNHCR dari mengekspos kekejaman oleh pelanggar terburuk di dunia," tukasnya.
Kemarin, seorang sumber di pemerintah AS mengatakan, Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson telah skeptis mengenai sejumlah badan PBB, salah satunya adalah Dewan HAM. Oleh karena itu, dia berencana untuk menarik sejumlah keanggotan AS di badan PBB.
"Sebuah keputusan untuk menarik diri akan menjadi langkah yang salah arah dan picik yang secara signifikan bisa memundurkan upaya-upaya PBB untuk melindungi hak asasi manusia di seluruh dunia," kata Direktur HRW untuk PBB, Lou Charbonneau.
Charbonneau mencatat, Dewan HAM telah mengambil langkah-langkah inovatif, seringkali dengan dukungan yang kuat dari AS, termasuk penunjukan komisi penyelidikan yang mendekteksi pelanggaran HAM di Korea Utara dan Suriah.
"Penarikan tidak akan memberikan apa-apa untuk memajukan kepentingan AS, tetapi hanya akan meredam pengaruh AS di arena internasional," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Senin (27/2).
"Jika Washington memutuskan untuk meninggalkan Dewan HAM, itu akan merusak sekutu AS. Hasilnya, pelanggar HAM seperti China dan Arab Saudi akan memiliki kesempatan untuk mencegah UNHCR dari mengekspos kekejaman oleh pelanggar terburuk di dunia," tukasnya.
Kemarin, seorang sumber di pemerintah AS mengatakan, Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson telah skeptis mengenai sejumlah badan PBB, salah satunya adalah Dewan HAM. Oleh karena itu, dia berencana untuk menarik sejumlah keanggotan AS di badan PBB.
(esn)