Siti Aisyah Dibayar Rp1,2 Juta untuk Lelucon Maut terhadap Kim Jong-nam
A
A
A
KUALA LUMPUR - Siti Aisyah, 25, wanita Indonesia yang jadi tersangka pembunuhan Kim Jong-nam, 46, kakak tiri diktator Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, mengaku dibayar 400 ringgit atau sekitar Rp1,2 juta oleh seseorang. Duit itu upah untuk adegan lelucon yang membuat Kim Jong-nam tewas.
Siti tidak tahu jika adegan lelucon berbayar itu untuk membunuh Kim Jong-nam. Dia juga tidak tahu jika orang yang jadi target serangan dalam adegan lelucon itu adalah abang tiri Kim Jong-un.
”Dia hanya mengatakan secara umum bahwa seseorang memintanya untuk melakukan kegiatan ini. Dia hanya mengatakan secara umum bahwa dia bertemu dengan beberapa orang yang tampaknya orang Jepang atau Korea,” kata Wakil Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Andriano Erwin, dalam konferensi pers di Kuala Lumpur setelah menemui Siti, pada Sabtu (25/2/2017).
Diplomat Indonesia itu melakukan pertemuan dengan Siti selama 30 menit. Siti, kata dia, berpesan agar orangtuanya tidak mengunjunginya di tahanan di Malaysia.
“Menurut dia, ada orang yang memberinya 400 ringgit untuk melakukan kegiatan ini. Dia hanya mengatakan bahwa dia diberi sejenis minyak, seperti baby oil (minyak bayi),” ujar Erwin, seperti dikutip AP.
Kepolisian Diraja Malaysia mengonfirmasi bahwa minyak bayi itu sebenarnya agen VX, racun mematikan yang dikategorikan PBB sebagai senjata pemusnah massal. Agen atau gas VX pada umumnya hanya diproduksi di fasilitas militer di negara tertentu.
Meski demikian, Kepolisian Diraja Malaysia sebelumnya menyatakan Siti hanya berperan mengalihkan perhatian Kim Jong-nam yang diserang dari belakang oleh tersangka lainnya, yakni Doan Thi Huong, 28, wanita asal Vietnam. Keterangan awal ini mengacu pada rekaman CCTV di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA)2, Malaysia, tempat Kim Jong-nam diserang.
Doan pula yang terekam mengoleskan cairan yang diduga racun VX ke wajah Kim Jong-nam. Hal itu diperkuat pernyataan polisi bahwa Doan terkontaminasi racun VX, di mana wanita Vietnam ini mengalami muntah-muntah.
Kim Jong-nam diserang di KLIA2 pada 13 Februari lalu, ketika menunggu penerbangan ke Macau, China. Korban meninggal ketika dalam perjalanan menuju rumah sakit terdekat dari bandara. Sehari setelah serangan atau pada 14 Februari, Doan ditangkap polisi. Sedangkan Siti, ditangkap pada 15 Februari di sebuah kamar hotel.
Siti tidak tahu jika adegan lelucon berbayar itu untuk membunuh Kim Jong-nam. Dia juga tidak tahu jika orang yang jadi target serangan dalam adegan lelucon itu adalah abang tiri Kim Jong-un.
”Dia hanya mengatakan secara umum bahwa seseorang memintanya untuk melakukan kegiatan ini. Dia hanya mengatakan secara umum bahwa dia bertemu dengan beberapa orang yang tampaknya orang Jepang atau Korea,” kata Wakil Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Andriano Erwin, dalam konferensi pers di Kuala Lumpur setelah menemui Siti, pada Sabtu (25/2/2017).
Diplomat Indonesia itu melakukan pertemuan dengan Siti selama 30 menit. Siti, kata dia, berpesan agar orangtuanya tidak mengunjunginya di tahanan di Malaysia.
“Menurut dia, ada orang yang memberinya 400 ringgit untuk melakukan kegiatan ini. Dia hanya mengatakan bahwa dia diberi sejenis minyak, seperti baby oil (minyak bayi),” ujar Erwin, seperti dikutip AP.
Kepolisian Diraja Malaysia mengonfirmasi bahwa minyak bayi itu sebenarnya agen VX, racun mematikan yang dikategorikan PBB sebagai senjata pemusnah massal. Agen atau gas VX pada umumnya hanya diproduksi di fasilitas militer di negara tertentu.
Meski demikian, Kepolisian Diraja Malaysia sebelumnya menyatakan Siti hanya berperan mengalihkan perhatian Kim Jong-nam yang diserang dari belakang oleh tersangka lainnya, yakni Doan Thi Huong, 28, wanita asal Vietnam. Keterangan awal ini mengacu pada rekaman CCTV di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA)2, Malaysia, tempat Kim Jong-nam diserang.
Doan pula yang terekam mengoleskan cairan yang diduga racun VX ke wajah Kim Jong-nam. Hal itu diperkuat pernyataan polisi bahwa Doan terkontaminasi racun VX, di mana wanita Vietnam ini mengalami muntah-muntah.
Kim Jong-nam diserang di KLIA2 pada 13 Februari lalu, ketika menunggu penerbangan ke Macau, China. Korban meninggal ketika dalam perjalanan menuju rumah sakit terdekat dari bandara. Sehari setelah serangan atau pada 14 Februari, Doan ditangkap polisi. Sedangkan Siti, ditangkap pada 15 Februari di sebuah kamar hotel.
(mas)