Promosikan Wisata Seks, Mantan Bankir Jerman Diadili di Singapura
A
A
A
SINGAPURA - Seorang pengusaha asal Jerman diadili di sebuah pengadilan di Singapura atas tuduhan mempromosikan wisata seks luar negeri yang melibatkan anak-anak di bawah umur. Terdakwa bernama Michael Frank Hartung, 45, seorang mantan bankir.
Hartung dihadirkan di pengadilan pada hari Rabu kemarin. Dia menghadapi enam tuduhan, yakni dua tuduhan mempromosikan wisata seks, dua tuduhan kepemilikan 245 film asusila, dan dua tuduhan kepemilikan delapan film tanpa sensor.
Dokumen pengadilan di Singapura mengungkapkan bahwa Hartung, yang juga tercatat sebagai penduduk tetap Singapura, diduga telah bertemu dua pria Singapura pada bulan September 2015 di Starbucks Raffles City Shopping Centre untuk mempromosikan wisata seks.
Pada bulan April 2016, lanjut dokumen pengadilan, dia bertemu dengan dua pria lain di sebuah bar di Mackenzie Road untuk mempromosikan wisata seks serupa.
Hartung ditangkap setelah polisi menyita film asusila dan tanpa sensor dari rumahnya pada bulan Agustus 2016.
Pengacaranya, Raphael Louis, mengatakan kliennya berencana mengkaji enam dakwaan yang disampaikan. Mantan bankir Jerman ini tercatat memiliki istri yang juga menjadi penduduk tetap Singapura.
Menurut profil LinkedIn milik Hartung, dia adalah co-founder dari konsultasi bisnis OPTIIS, sebuah perusahaan yang menyediakan solusi kinerja bisnis dengan fokus pada produktivitas pribadi.
OPTISS, di situsnya, menjelaskan Hartung memiliki pengalaman kerja di perusahaan perbankan internasional di Eropa dan Asia Pasifik lebih dari 26 tahun.
Media Singapura Straits Times, dalam laporannya yang dikutip Kamis (16/2/2017) mengatakan bahwa dia adalah partner di perusahaan pengembangan bisnis Erasig, di mana dia masih tercatat sebagai bagian dari tim tersebut.
Hartung merupakan lulusan University of Wales di Cardiff dengan gelar MBA. Dia juga mengaku telah bekerja dengan Deutsche Bank dalam berbagai kapasitas, dengan yang terakhir menjadi internal auditor periode 2000-2016.
Hartung dihadirkan di pengadilan pada hari Rabu kemarin. Dia menghadapi enam tuduhan, yakni dua tuduhan mempromosikan wisata seks, dua tuduhan kepemilikan 245 film asusila, dan dua tuduhan kepemilikan delapan film tanpa sensor.
Dokumen pengadilan di Singapura mengungkapkan bahwa Hartung, yang juga tercatat sebagai penduduk tetap Singapura, diduga telah bertemu dua pria Singapura pada bulan September 2015 di Starbucks Raffles City Shopping Centre untuk mempromosikan wisata seks.
Pada bulan April 2016, lanjut dokumen pengadilan, dia bertemu dengan dua pria lain di sebuah bar di Mackenzie Road untuk mempromosikan wisata seks serupa.
Hartung ditangkap setelah polisi menyita film asusila dan tanpa sensor dari rumahnya pada bulan Agustus 2016.
Pengacaranya, Raphael Louis, mengatakan kliennya berencana mengkaji enam dakwaan yang disampaikan. Mantan bankir Jerman ini tercatat memiliki istri yang juga menjadi penduduk tetap Singapura.
Menurut profil LinkedIn milik Hartung, dia adalah co-founder dari konsultasi bisnis OPTIIS, sebuah perusahaan yang menyediakan solusi kinerja bisnis dengan fokus pada produktivitas pribadi.
OPTISS, di situsnya, menjelaskan Hartung memiliki pengalaman kerja di perusahaan perbankan internasional di Eropa dan Asia Pasifik lebih dari 26 tahun.
Media Singapura Straits Times, dalam laporannya yang dikutip Kamis (16/2/2017) mengatakan bahwa dia adalah partner di perusahaan pengembangan bisnis Erasig, di mana dia masih tercatat sebagai bagian dari tim tersebut.
Hartung merupakan lulusan University of Wales di Cardiff dengan gelar MBA. Dia juga mengaku telah bekerja dengan Deutsche Bank dalam berbagai kapasitas, dengan yang terakhir menjadi internal auditor periode 2000-2016.
(mas)