Palestina Minta Israel Patuhi Seruan Trump
A
A
A
JERUSALEM - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendukung seruan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kepada Israel. Trump menyerukan Israel untuk menunda pembangunan pemukiman di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur.
"Presiden menuntut Israel sejutu dengan seruan Trump, dan masyarakat internasional, untuk menghentikan semua kegiatan permukiman termasuk di Jerusalem Timur yang diduduki," bunyi pernyataan tertulis yang dikeluarkan oleh kantor kepresidenan Palestina seperti dikutip dari Reuters, Kamis (16/2/2017).
Sebelumnya saat menggelar jumpa pers bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih, Presiden Trump meminta negera Zionis itu untuk menunda pembangunan permukiman.
"Saya ingin Anda untuk menahan pada permukiman untuk sedikit," kata Trump kepada Netanyahu. "Kami akan mencoba," jawab Netanyahu.
Israel baru-baru ini mengumumkan rencana untuk membangun lebih dari 5.000 rumah pemukiman baru dan membangun pemukiman yang sama sekali baru. Hal ini mendapat tanggapan dari Gedung Putih.
"Meskipun kami tidak percaya keberadaan permukiman adalah penghalang bagi perdamaian, pembangunan pemukiman baru atau perluasan permukiman yang ada di luar perbatasan mereka saat ini mungkin tidak membantu dalam mencapai tujuan itu," kata Gedung Putih usai bertemu dengan Raja Yordania Abdullah II awal bulan ini.
"Presiden menuntut Israel sejutu dengan seruan Trump, dan masyarakat internasional, untuk menghentikan semua kegiatan permukiman termasuk di Jerusalem Timur yang diduduki," bunyi pernyataan tertulis yang dikeluarkan oleh kantor kepresidenan Palestina seperti dikutip dari Reuters, Kamis (16/2/2017).
Sebelumnya saat menggelar jumpa pers bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih, Presiden Trump meminta negera Zionis itu untuk menunda pembangunan permukiman.
"Saya ingin Anda untuk menahan pada permukiman untuk sedikit," kata Trump kepada Netanyahu. "Kami akan mencoba," jawab Netanyahu.
Israel baru-baru ini mengumumkan rencana untuk membangun lebih dari 5.000 rumah pemukiman baru dan membangun pemukiman yang sama sekali baru. Hal ini mendapat tanggapan dari Gedung Putih.
"Meskipun kami tidak percaya keberadaan permukiman adalah penghalang bagi perdamaian, pembangunan pemukiman baru atau perluasan permukiman yang ada di luar perbatasan mereka saat ini mungkin tidak membantu dalam mencapai tujuan itu," kata Gedung Putih usai bertemu dengan Raja Yordania Abdullah II awal bulan ini.
(ian)