Soal Rohingnya, Kanada: Kebijakan Imigrasi Kami Sangat Terbuka
A
A
A
JAKARTA - Duta Besar Kanada untuk ASEAN, Marie-Louise Hannan menyatakan, kebijakan imigrasi, khususnya terkait pengungsi yang dianut oleh negaranya sangatlah terbuka. Hal ini diungkapkan Hannan saat ditemui sejumlah awak media paska diskusi mengenai peran negara middle power di salah satu hotel di bilangan Senayan.
Pernyataan itu terlontar saat dia ditanya mengenai apakah ada kemungkinan bagi Kanada dan ASEAN untuk melakukan kerjasama dalam bidang imigrasi, termasuk pengungsi. Seperti diketahui, saat ini ASEAN tengah disibukan dengan isu Rohingnya, yang terpaksa meninggalkan Myanmar karena mengalami kekerasan dari otoritas setempat.
"Kanada mempunyai kebijakan bagi pengungsi dari semua negara di dunia. Kami tidak perlu membuat kebijakan khusus untuk menangani akar tertentu, karena kami menyambut orang-orang yang melarikan diri dari penganiayaan dan situasi yang sulit," ucap Hannan pada Senin (13/2).
"Kami menyambut pengungsi dari seluruh dunia selama mereka memenuhi semua kriteria sebagai pengungsi yang ditetapkan oleh Pemerintah Kanada. Selain itu, Pemerintah Kanada juga bekerjasama dengan beberapa lembaga, termasuk UNHCR untuk mengkualifikasikan pengungsi yang masuk ke Kanada," sambungnya.
Hannan menuturkan, salah satu keterbukaan Kanada untuk para pengungsi adalah, sejauh ini Kanada telah menerima lebih dari 40 ribu pengungsi dari Suriah. Angka ini adalah salah satu yang terbesar di dunia.
"Itu bukan sebuah upaya yang dilakukan sebagai reaksi terhadap situasi tertentu. Itu adalah kesepakatan yang dibuat antara Kanada dan banyak negara. Itu reaksi terhadap situasi yang terjadi," tukasnya.
Pernyataan itu terlontar saat dia ditanya mengenai apakah ada kemungkinan bagi Kanada dan ASEAN untuk melakukan kerjasama dalam bidang imigrasi, termasuk pengungsi. Seperti diketahui, saat ini ASEAN tengah disibukan dengan isu Rohingnya, yang terpaksa meninggalkan Myanmar karena mengalami kekerasan dari otoritas setempat.
"Kanada mempunyai kebijakan bagi pengungsi dari semua negara di dunia. Kami tidak perlu membuat kebijakan khusus untuk menangani akar tertentu, karena kami menyambut orang-orang yang melarikan diri dari penganiayaan dan situasi yang sulit," ucap Hannan pada Senin (13/2).
"Kami menyambut pengungsi dari seluruh dunia selama mereka memenuhi semua kriteria sebagai pengungsi yang ditetapkan oleh Pemerintah Kanada. Selain itu, Pemerintah Kanada juga bekerjasama dengan beberapa lembaga, termasuk UNHCR untuk mengkualifikasikan pengungsi yang masuk ke Kanada," sambungnya.
Hannan menuturkan, salah satu keterbukaan Kanada untuk para pengungsi adalah, sejauh ini Kanada telah menerima lebih dari 40 ribu pengungsi dari Suriah. Angka ini adalah salah satu yang terbesar di dunia.
"Itu bukan sebuah upaya yang dilakukan sebagai reaksi terhadap situasi tertentu. Itu adalah kesepakatan yang dibuat antara Kanada dan banyak negara. Itu reaksi terhadap situasi yang terjadi," tukasnya.
(esn)