Puluhan Orang Terpapar Racun Misterius di Bandara Hamburg
A
A
A
HAMBURG - Puluhan orang dilaporkan terpapar racun misterius di bandara Hamburg, Jerman. Hal ini menyebabkan evakuasi massal dan pihak bandara menghentikan sementara semua operasi, termasuk membatalkan sejumlah penerbangan.
Juru bicara bandara Karen Stein menyatakan, setidaknya 50 orang terpapar racun, yang diduga kuat menyebar melalui sistem pendingin udara tersebut. Pihak pemadam kebakaran, lanjut Stein, sudah melarikan ke-50 orang itu ke tempat steril untuk diperiksa.
Petugas pemadam kebakaran membangun sebuah area khusus di luar gedung bandara, di mana para dokter sedang memeriksa mereka yang terluka oleh racun yang tidak diketahui asalnya tersebut.
"Kami telah membatalkan semua penerbangan setidaknya sampai pukul 02.00 (waktu setempat) dan sebagian besar staf dan pengunjung bandara telah dievakuasi," ucap Stein dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (12/2).
Sementara itu, menurut kantor berita Jerman, DPA, ke-50 orang mengeluh tentang masalah pernapasan, dan merasakan rasa terbakar di bagian mata mereka. "Petugas kesehatan sedang memeriksa untuk mengetahui apakah para korban harus dilakukan ke rumah sakit," bunyi laporan DPA.
Juru bicara bandara Karen Stein menyatakan, setidaknya 50 orang terpapar racun, yang diduga kuat menyebar melalui sistem pendingin udara tersebut. Pihak pemadam kebakaran, lanjut Stein, sudah melarikan ke-50 orang itu ke tempat steril untuk diperiksa.
Petugas pemadam kebakaran membangun sebuah area khusus di luar gedung bandara, di mana para dokter sedang memeriksa mereka yang terluka oleh racun yang tidak diketahui asalnya tersebut.
"Kami telah membatalkan semua penerbangan setidaknya sampai pukul 02.00 (waktu setempat) dan sebagian besar staf dan pengunjung bandara telah dievakuasi," ucap Stein dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (12/2).
Sementara itu, menurut kantor berita Jerman, DPA, ke-50 orang mengeluh tentang masalah pernapasan, dan merasakan rasa terbakar di bagian mata mereka. "Petugas kesehatan sedang memeriksa untuk mengetahui apakah para korban harus dilakukan ke rumah sakit," bunyi laporan DPA.
(esn)