Joanna, Mahasiswi Cantik Denmark Pembunuh 100 Militan ISIS

Kamis, 09 Februari 2017 - 00:47 WIB
Joanna, Mahasiswi Cantik Denmark Pembunuh 100 Militan ISIS
Joanna, Mahasiswi Cantik Denmark Pembunuh 100 Militan ISIS
A A A
COPENHAGEN - Joanna Palani, 22, mahasiswi cantik asal Denmark telah menjadi buah bibir di negaranya karena ikut perang melawan kelompok Islamic State atau ISIS di Suriah dan Irak. Joanna yang mengaku sudah membunuh sekitar 100 militan ISIS dengan senapan itu jadi objek pembicaraan karena diperlakukan layaknya "teroris" ketika pulang ke Denmark.

Mahasiswi cantik ini telah jadi salah satu buron utama kelompok ISIS. Nyawa Joanna, oleh ISIS, dihargai USD1 juta atau sekitar Rp13,3 miliar.

Menurutnya, dia telah diburu para militan ISIS untuk ditangkap dan dijadikan budak seks sebelum dibunuh.

Joanna, Mahasiswi Cantik Denmark Pembunuh 100 Militan ISIS
Foto / Instagram

Selama ikut berperang melawan ISIS, Palani berhenti kuliah. Dia memilih menjadi sniper atau penembak runduk untuk membunuh para militan ISIS. Dia tergerak untuk memerangi ISIS karena dia merupakan keturunan Iran-Kurdi, di mana ayah dan kakeknya merupakan pejuang Kurdi Peshmerga.

Dia lahir di sebuah kamp pengungsi PBB sebelum pindah ke Copenhagen, Denmark. Dia sudah belajar menggunakan pistol ketika berusia sembilan tahun.

“Saya bersedia menyerahkan hidup saya dan kebebasan saya untuk menghentikan ISIS, sehingga semua orang di Eropa bisa aman. Ini adalah pilihan saya,” kata Joanna, seperti dikutip Daily Mirror, semalam (8/2/2017).

Tapi, setelah apa yang dia perjuangkan dengan taruhan nyawa, rasa kecewa mulai menghantui. Ketika pulang ke Copenhagen, dia ditangkap pihak berwenang Denmark dan diadili. Dia terancam hukuman enam tahun penjara karena nekat beperang di Irak dan Suriah.

”Tapi saya dilihat sebagai teroris oleh negara saya sendiri,” keluh Palani. Joanna menjadi bagian dari kelompok milisi Kurdi yang membebaskan perempuan dan anak-anak gadis yang disandera ISIS sebagai budak seks.

“Saya tinggal di salah satu negara terbaik di dunia, tapi saya lapar dan jadi tunawisma, saya kedinginan di tempat tidur di malam hari, meskipun saya bekerja penuh waktu saya tidak mempercayai siapa pun,” imbuh Joanna.

Dalam sebuah wawancara dengan Vice, mahasiswi Denmark ini mengklaim mudah untuk mengalahkan militan ISIS. ”Pasukan ISIS sangat mudah untuk dibunuh,” ujarnya. ”Pasukan ISIS sangat baik mengorbankan hidup mereka sendiri, tetapi tentara Assad sangat terlatih dan mesin pembunuh mereka spesialis,” imbuh dia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7161 seconds (0.1#10.140)