Tuntutan Berlebihan, Duterte Batalkan Pembicaraan Damai dengan Pemberontak Komunis

Minggu, 05 Februari 2017 - 05:45 WIB
Tuntutan Berlebihan,...
Tuntutan Berlebihan, Duterte Batalkan Pembicaraan Damai dengan Pemberontak Komunis
A A A
MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte membatalkan pembicaraan perdamaian dengan pemberontak komunis yang akan berlangsung pada akhir bulan ini. Duterte mengatakan ia meninggalkan pembicaraan dengan pemberontak komunis NPA di Norwegia dan mengintruksikan negosiator untuk kembali ke Filipina.

Duterte lantas mengungkapkan pembatalan pembicaraan itu. Menurutnya, tuntutan pemberontak komunis untuk membebaskan 400 tahanan terlalu berlebihan. Kabar ini pun sekaligus mengakhiri gencatan senjata yang telah berjalan selama enam bulan.

"Saya tidak siap untuk melanjutkan pembicaraan damai. Saya mencoba segalanya. Saya menempuh perjalanan jauh, membebaskan tahanan, membebaskan pemimpin mereka sehingga mereka dapat pergi ke Oslo untuk berunding," kata Duterte seperti dikutip dari BBC, Minggu (5/2/2017).

Duterte mengatakan bahwa para pemimpin komunis tersebut dibebaskan sementara agar dapat mengikuti perundingan di luar negeri. Nantinya mereka akan dikembalikan ke penjara.

Hingga saat ini, belum ada tanggapan dari kelompok pemberontak komunis.

Sejak menjabat pada tahun lalu, Duterte telah mencoba untuk menghidupkan kembali proses perdamaian dan telah mengadakan dua putaran pembicaraan formal dengan para pemberontak. Pembicaraan damai itu sendiri telah dilakukan sejak 1980-an, namun kesepakatan damai tetap sulit didapatkan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8039 seconds (0.1#10.140)