Mesir Kutuk Serangan Museum Louvre Prancis
A
A
A
KAIRO - Mesir mengutuk serangan teroris baru-baru ini terjadi oleh seorang pria dengan menggunakan parang terhadap tentara di luar Museum Louvre. Pelaku diketahui adalah seorang warga negara Mesir.
"Pemerintah Mesir dan warganya mendukung Prancis dan rakyatnya melawan terorisme," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Mesir seperti dikutip dari laman Xinhua, Minggu (5/2/2017).
Dalam pernyataan itu, Kemlu Mesir juga mendesak masyarakat internasional untuk mengintensifkan upaya kolektif untuk memerangi "fenomena serius" seperti yang menargetkan keamanan dan stabilitas.
Pada Jumat pagi, seorang pria dengan dua parang menyerang empat tentara yang tengah berpatroli di pusat perbelanjaan Carrousel du Louvre di ibukota Prancis. Pelaku berteriak frase Islam dalam bahasa Arab yang berarti "Allah Maha Besar."
Pelaku ditembak dan menderita luka parah setelah ia melukai salah satu tentara. Jaksa Francois Molins mengatakan penyelidikan awal menunjukkan tersangka kemungkinan warga negara Mesir berusia 29 tahun. Ia tiba di Perancis dari Dubai pada akhir Januari dengan visa turis.
"Pemerintah Mesir dan warganya mendukung Prancis dan rakyatnya melawan terorisme," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Mesir seperti dikutip dari laman Xinhua, Minggu (5/2/2017).
Dalam pernyataan itu, Kemlu Mesir juga mendesak masyarakat internasional untuk mengintensifkan upaya kolektif untuk memerangi "fenomena serius" seperti yang menargetkan keamanan dan stabilitas.
Pada Jumat pagi, seorang pria dengan dua parang menyerang empat tentara yang tengah berpatroli di pusat perbelanjaan Carrousel du Louvre di ibukota Prancis. Pelaku berteriak frase Islam dalam bahasa Arab yang berarti "Allah Maha Besar."
Pelaku ditembak dan menderita luka parah setelah ia melukai salah satu tentara. Jaksa Francois Molins mengatakan penyelidikan awal menunjukkan tersangka kemungkinan warga negara Mesir berusia 29 tahun. Ia tiba di Perancis dari Dubai pada akhir Januari dengan visa turis.
(ian)