Pejabat Yaman Ungkap Kapal Perang Amerika Merudal al-Qaeda

Jum'at, 03 Februari 2017 - 09:41 WIB
Pejabat Yaman Ungkap...
Pejabat Yaman Ungkap Kapal Perang Amerika Merudal al-Qaeda
A A A
ADEN - Para pejabat pemerintah Yaman mengungkap bahwa kapal perang Amerika Serikat (AS) meluncurkan serangan rudal terhadap basis-basis al-Qaeda di kawasan pegunungan di Yaman selatan. Namun, Pentagon menyangkal kapal perang AS terlibat operasi di Yaman.

Para pejabat Yaman berbicara dengan syarat anonim karena materi yang disampaikan sensitif. ”Kapal menembakkan beberapa rudal ke arah pegunungan al-Maraqisha, di mana unsur-unsur al-Qaeda berbasis. Kapal (perang) diyakini milik Amerika,” kata salah satu pejabat pemerintah Yaman, seperti dikutip Reuters, Jumat (3/2/2017).

”Kami telah menerima informasi soal hasil penembakan (rudal),” ujarnya. Jika serangan rudal kapal perang AS di Yaman ini terkonfirmasi, maka ini merupakan serangan langka. Sebab, AS selama ini hanya menggunakan drone untuk memburu para tersangka al-Qaeda di kawasan pedalaman tandus di Yaman.

Pegunungan al-Maraqisha memang dikenal sebagai basis utama al-Qaeda di Yaman selatan. Militan kelompok itu berlindung di sana pada tahun lalu setelah pasukan pemerintah Yaman yang didukung oleh pesawat-pesawat tempur koalisi Arab, mengusir mereka dari kota-kota Zinjibar dan Jaar.

Para militant al-Qaeda telah mengeksploitasi perang saudara antara pasukan pemberontak Houthi dengan pasukan loyalis Presiden Abd-Rabbo Mansour Hadi.

Perang saudara di Yaman hingga kini belum mereda. Pasukan loyalis Presiden Hadi telah memenangkan pertempuran dalam beberapa bulan terakhir di wilayah Al-Mokha utara dan Dhubab.

Terkait tuduhan pejabat Yaman soal serangan rudal kapal perang AS terhadap al-Qaeda, juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis menyangkalnya. Pentagon mengklaim kapal perang mereka tidak terlibat operasi militer di Yaman.

Tuduhan itu muncul kurang dari seminggu setelah pasukan khusus Navy Seal, meluncurkan operasi rahasia dengan target para militan al-Qaeda. Satu pasukan khusus AS tewas dalam operasi tersebut.

Operasi militer secara rahasia yang diperintahkan Presiden Donald Trump ini menewaskan puluhan orang, termasuk warga sipil. Gadis delapan tahun kelahiran AS yang merupakan putri pengkhotbah Yaman ikut tewas dalam serangan pasukan khusus AS setelah terkena tembakan di leher.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0833 seconds (0.1#10.140)