Erdogan Tersinggung Merkel Gunakan Frasa Terorisme Islam
A
A
A
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tersinggung dengan frasa “terorisme Islam” yang digunakan Kanselir Jerman Angela Merkel saat konferensi pers bersama di Ankara. Erdogan mengecam penggunaan frasa itu dan menegaskan bahwa Islam agama damai.
Erdogan dan Merkel menggelar konferensi pers bersama di Ankara pada hari Kamis. Mereka menyimpulkan pembicaraan tentang krisis pengungsi, konflik di Suriah dan tindakan bersama melawan terorisme.
”Kami berbicara secara rinci tentang pertanyaan-pertanyaan dari perang melawan ‘terorisme Islam’, melawan setiap bentuk terorisme, juga terorisme PKK (Partai Pekerja Kurdistan, yang dilarang di Turki),” kata Merkel, seperti dikutip AFP, Jumat (3/2/2017).
”Kami setuju, kami ingin bekerja sama, kita semua dipengaruhi oleh ini. Kami sepakat untuk memiliki kerjasama yang lebih erat di masa depan,” lanjut Merkel.
Erdogan melarang Islam dikaitkan dengan kejahatan yang dilakukan para ekstremis. ”Ungkapan 'terorisme Islam’ ini serius menyedihkan kami, (umat) Muslim,” kata Erdogan menyela pernyataan Merkel.
”Ungkapan yang tidak benar, karena Islam dan teror tidak dapat dikaitkan. Makna Islam adalah perdamaian. Harap jangan menggunakannya,” lanjut Presiden Erdogan.
“Selama frasa itu digunakan, kami perlu untuk berdiri menentangnya. Sebagai presiden Muslim secara pribadi saya tidak bisa menerimanya,” imbuh Erdogan.
Erdogan dan Merkel menggelar konferensi pers bersama di Ankara pada hari Kamis. Mereka menyimpulkan pembicaraan tentang krisis pengungsi, konflik di Suriah dan tindakan bersama melawan terorisme.
”Kami berbicara secara rinci tentang pertanyaan-pertanyaan dari perang melawan ‘terorisme Islam’, melawan setiap bentuk terorisme, juga terorisme PKK (Partai Pekerja Kurdistan, yang dilarang di Turki),” kata Merkel, seperti dikutip AFP, Jumat (3/2/2017).
”Kami setuju, kami ingin bekerja sama, kita semua dipengaruhi oleh ini. Kami sepakat untuk memiliki kerjasama yang lebih erat di masa depan,” lanjut Merkel.
Erdogan melarang Islam dikaitkan dengan kejahatan yang dilakukan para ekstremis. ”Ungkapan 'terorisme Islam’ ini serius menyedihkan kami, (umat) Muslim,” kata Erdogan menyela pernyataan Merkel.
”Ungkapan yang tidak benar, karena Islam dan teror tidak dapat dikaitkan. Makna Islam adalah perdamaian. Harap jangan menggunakannya,” lanjut Presiden Erdogan.
“Selama frasa itu digunakan, kami perlu untuk berdiri menentangnya. Sebagai presiden Muslim secara pribadi saya tidak bisa menerimanya,” imbuh Erdogan.
(mas)