Sekongkol dengan CIA, 2 Mata-mata Rusia Didakwa Berkhianat
A
A
A
MOSKOW - Dua agen mata-mata FSB Rusia dan seorang ahli komputer Moskow didakwa melakukan pengkhianatan karena bersekongkol dengan CIA Amerika Serikat (AS). Dua dari mereka ditangkap Desember lalu atas tuduhan bekerjasama dengan intelijen Ukraina dan CIA.
Dua mata-mata FSB yang didakwa oleh pengadilan Rusia adalah Sergei Mikhailov dan Dmitry Dokuchayev. Sedangkan seorang ahli komputer top Rusia yang ikut didakwa adalah Ruslan Stoyanov, karyawan senior perusahaan keamanan cyber, Kapersky Lab.
Pengacara Stoyanov, Ivan Pavlov, mengonfirmasi dakwaan tersebut. ”Klien saya, bersama dengan (dua) orang lain, telah didakwa dengan (tuduhan) pengkhianatan terhadap negara dan bekerjasama dengan badan intelijen AS,” katanya, seperti dikutip dari Mail Online, Kamis (2/2/2017).
Mikhailov yang dikenal sebagai pemimpin kelompok hacker ”Humpty Dumpty” ditangkap, bersama dengan rekannya sesama agen FSB Rusia, Dmitry Dokuchayev, akhir Desember lalu. Mereka dituduh memberikan informasi kepada CIA.
Penangkapan dilakukan pada saat hubungan Moskow dan Washington memanas setelah intelijen AS menuduh hacker Rusia melakukan serangan cyber untuk membantu memenangkan Donald Trump sebagai presiden AS.
Tim Kaspersky yang dipimpin Stoyanov diketahui telah bekerjasama dengan FSB Rusia sejak 2013 dalam menganalisa kasus kejahatan cyber. Namun, Moskow selalu membantah tuduhan tersebut.
Pihak Kaspersky Lab membenarkan penangkapan Stoyanov. Tapi, perusahaan tersebut menegaskan bahwa tuduhan terhadap Stoyanov berkaitan dengan sepak terjang yang bersangkutan sebelum bergabung dengan perusahaan itu pada tahun 2012.
Pihak Kremlin mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin sudah mengetahui laporan tentang penangkapan dua agen mata-mata Rusia yang dituduh berkhianat. Tapi, Kremlin menolak mengomentari laporan itu lebih lanjut.
Dua mata-mata FSB yang didakwa oleh pengadilan Rusia adalah Sergei Mikhailov dan Dmitry Dokuchayev. Sedangkan seorang ahli komputer top Rusia yang ikut didakwa adalah Ruslan Stoyanov, karyawan senior perusahaan keamanan cyber, Kapersky Lab.
Pengacara Stoyanov, Ivan Pavlov, mengonfirmasi dakwaan tersebut. ”Klien saya, bersama dengan (dua) orang lain, telah didakwa dengan (tuduhan) pengkhianatan terhadap negara dan bekerjasama dengan badan intelijen AS,” katanya, seperti dikutip dari Mail Online, Kamis (2/2/2017).
Mikhailov yang dikenal sebagai pemimpin kelompok hacker ”Humpty Dumpty” ditangkap, bersama dengan rekannya sesama agen FSB Rusia, Dmitry Dokuchayev, akhir Desember lalu. Mereka dituduh memberikan informasi kepada CIA.
Penangkapan dilakukan pada saat hubungan Moskow dan Washington memanas setelah intelijen AS menuduh hacker Rusia melakukan serangan cyber untuk membantu memenangkan Donald Trump sebagai presiden AS.
Tim Kaspersky yang dipimpin Stoyanov diketahui telah bekerjasama dengan FSB Rusia sejak 2013 dalam menganalisa kasus kejahatan cyber. Namun, Moskow selalu membantah tuduhan tersebut.
Pihak Kaspersky Lab membenarkan penangkapan Stoyanov. Tapi, perusahaan tersebut menegaskan bahwa tuduhan terhadap Stoyanov berkaitan dengan sepak terjang yang bersangkutan sebelum bergabung dengan perusahaan itu pada tahun 2012.
Pihak Kremlin mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin sudah mengetahui laporan tentang penangkapan dua agen mata-mata Rusia yang dituduh berkhianat. Tapi, Kremlin menolak mengomentari laporan itu lebih lanjut.
(mas)