PBB Keluarkan Ultimatum pada Pemberontak Suriah
A
A
A
NEW YORK - Utusan khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura mengeluarkan ultimatum kepada pemberontak Suriah. De Mistura mengultimatum pemberontak Suriah untuk segera membuat sebuah koalisi besar.
Seperti diketahui, pemberontak Suriah saat ini terpecah menjadi beberapa faksi, baik itu faksi mliter ataupun politik. Masih terpecahnya pemberontak Suriah membuat upaya damai Suriah menjadi lebih sulit.
De Mistura mengatakan, dia memberikan tenggat waktu kepada pemberontak Suriah untuk segera membentuk satu koalisi besar. Koalisi ini kelak akan mewakili pemberontak Suriah dalam setiap pembicaraan damai, termasuk pembicaraan damai yang digelar PBB pada akhir Februari mendatang.
"Jika pada 8 Februari pihak oposisi tidak siap untuk datang dengan sebuah kelompok bersatu, saya harus benar-benar memilih delegasi dalam rangka untuk memastikan bahwa hal itu dapat menjadi seinklusif mungkin," ucap de Mistura seperti dilansir new arab pada Rabu (1/2).
Terkait pembicaraan damai PBB, de Mistura sebelumnya menyatakan pada awalnya pihaknya berencana untuk menggelar pertemuan itu pada pekan depan. Namun, karena jadwal pembicaraan itu telalu dekat pertemuan Astana, PBB akhirnya memutuskan untuk memundurkan jadwal pembicaraan.
"Kami ingin memberikan kesempatan bagi inisiatif Astana untuk berjalan. Jika gencatan senjata menjadi sekokoh kami yang kami harapkan, itu akan sangat membantu pembicaraan yang kami gelar untuk mencapai hasil yang solid," kata de Mistura
Seperti diketahui, pemberontak Suriah saat ini terpecah menjadi beberapa faksi, baik itu faksi mliter ataupun politik. Masih terpecahnya pemberontak Suriah membuat upaya damai Suriah menjadi lebih sulit.
De Mistura mengatakan, dia memberikan tenggat waktu kepada pemberontak Suriah untuk segera membentuk satu koalisi besar. Koalisi ini kelak akan mewakili pemberontak Suriah dalam setiap pembicaraan damai, termasuk pembicaraan damai yang digelar PBB pada akhir Februari mendatang.
"Jika pada 8 Februari pihak oposisi tidak siap untuk datang dengan sebuah kelompok bersatu, saya harus benar-benar memilih delegasi dalam rangka untuk memastikan bahwa hal itu dapat menjadi seinklusif mungkin," ucap de Mistura seperti dilansir new arab pada Rabu (1/2).
Terkait pembicaraan damai PBB, de Mistura sebelumnya menyatakan pada awalnya pihaknya berencana untuk menggelar pertemuan itu pada pekan depan. Namun, karena jadwal pembicaraan itu telalu dekat pertemuan Astana, PBB akhirnya memutuskan untuk memundurkan jadwal pembicaraan.
"Kami ingin memberikan kesempatan bagi inisiatif Astana untuk berjalan. Jika gencatan senjata menjadi sekokoh kami yang kami harapkan, itu akan sangat membantu pembicaraan yang kami gelar untuk mencapai hasil yang solid," kata de Mistura
(esn)