Trump Larang Imigran 7 Negara Muslim, Rusia Ogah Ikut Campur
A
A
A
JAKARTA - Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia Mikhael Y Galuzin mengatakan bahwa negaranya tidak ikut campur kebijakan imigrasi yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Trump melalui surat perintah eksekutif melarang dan membatasai imigran asal tujuh negara Muslim Timur Tengah dan Afrika yang dianggap berbahaya.
Trump juga menghentikan penerimaan pengungsi dari Suriah untuk kurun waktu 90 hari ke depan.
"Itu bukan urusan kami, Rusia tidak akan pernah ikut campur dalam urusan dalam negeri negara lain," kata Galuzin saat briefing bulanan di kediamannya di bilangan Jakarta Selatan, pada Selasa (31/1/2017).
Menurut Galuzin, terlepas dari perintah eksekutif Trump, semua negara tanpa terkecuali harus membantu untuk menyelesaikan masalah yang ada, dan menormalkan kembali situasi di sejumlah negara. Hal itu tak terkecuali dengan tujuh negara yang masuk dalam daftar perintah eksekutif Presiden Trump, yakni Suriah, Irak, Iran, Libya, Sudan, Somalia dan Yaman.
"Terlepas dari perintah eksekutif Trump, Saya, sebagai Duta Besar Rusia ingin menyatakan dunia internasional harus saling membantu dalam menormalisasi situasi di negara-negara yang kacau akibat beragam kebijakan Barat," ucapnya.
"Komunitas internasional harus saling bantu untuk menciptakan kehidupan yang normal dan stabil di negara-negara tersebut. Saya rasa komunitas global harus fokus saat ini," imbuh dia.
Trump juga menghentikan penerimaan pengungsi dari Suriah untuk kurun waktu 90 hari ke depan.
"Itu bukan urusan kami, Rusia tidak akan pernah ikut campur dalam urusan dalam negeri negara lain," kata Galuzin saat briefing bulanan di kediamannya di bilangan Jakarta Selatan, pada Selasa (31/1/2017).
Menurut Galuzin, terlepas dari perintah eksekutif Trump, semua negara tanpa terkecuali harus membantu untuk menyelesaikan masalah yang ada, dan menormalkan kembali situasi di sejumlah negara. Hal itu tak terkecuali dengan tujuh negara yang masuk dalam daftar perintah eksekutif Presiden Trump, yakni Suriah, Irak, Iran, Libya, Sudan, Somalia dan Yaman.
"Terlepas dari perintah eksekutif Trump, Saya, sebagai Duta Besar Rusia ingin menyatakan dunia internasional harus saling membantu dalam menormalisasi situasi di negara-negara yang kacau akibat beragam kebijakan Barat," ucapnya.
"Komunitas internasional harus saling bantu untuk menciptakan kehidupan yang normal dan stabil di negara-negara tersebut. Saya rasa komunitas global harus fokus saat ini," imbuh dia.
(mas)