Prancis Ingatkan Trump Soal Pemindahan Kedubes AS di Israel
A
A
A
PARIS - Pemerintah Prancis memperingatkan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai rencana pemindahan Kedutaan Besar AS di Israel. Prancis menyebut akan ada konsekuensi yang sangat besar jika AS memindahkan kedutaan mereka dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Marc Ayrault menuturkan, Trump harusnya bisa bersikap lebih terbuka mengenai masalah ini. Trump, lanjut Ayrault, harus mendegarkan pendapat pihak lain mengenai rencana pemindahan kedutaan tersebut.
"Ketika Anda adalah Presiden Amerika, Anda tidak boleh menjadi pribadi yang keras kepala dan memiliki pandangan sepihak tentang masalah ini. Anda harus mencoba untuk menciptakan kondisi bagi perdamaian," kata Ayrault paska konferensi Paris, seperti dilansir japantimes pada Senin (16/1).
Sementara itu dalam konferensi Paris, para peserta sepakat solusi dua negara adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan konflik Palestina. Konferensi ini juga menyerukan kepada Israel dan Palestina untuk tidak mengambil tindakan sepihak, yang dapat memburuk situasi.
Konferensi Paris sendiri dihadiri oleh 70 negara. Konferensi yang digelar kemarin ini mengusung tiga agenda utama, yaitu menciptakan insentif untuk perdamaian bagi kedua pihak, peningkatan kapasitas bagi negara Palestina, dan mempromosikan dialog antara warga sipil kedua pihak.
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Marc Ayrault menuturkan, Trump harusnya bisa bersikap lebih terbuka mengenai masalah ini. Trump, lanjut Ayrault, harus mendegarkan pendapat pihak lain mengenai rencana pemindahan kedutaan tersebut.
"Ketika Anda adalah Presiden Amerika, Anda tidak boleh menjadi pribadi yang keras kepala dan memiliki pandangan sepihak tentang masalah ini. Anda harus mencoba untuk menciptakan kondisi bagi perdamaian," kata Ayrault paska konferensi Paris, seperti dilansir japantimes pada Senin (16/1).
Sementara itu dalam konferensi Paris, para peserta sepakat solusi dua negara adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan konflik Palestina. Konferensi ini juga menyerukan kepada Israel dan Palestina untuk tidak mengambil tindakan sepihak, yang dapat memburuk situasi.
Konferensi Paris sendiri dihadiri oleh 70 negara. Konferensi yang digelar kemarin ini mengusung tiga agenda utama, yaitu menciptakan insentif untuk perdamaian bagi kedua pihak, peningkatan kapasitas bagi negara Palestina, dan mempromosikan dialog antara warga sipil kedua pihak.
(esn)