Unjuk Kekuatan, Pesawat Pembom China Terbang di Sekitar Spratly
A
A
A
WASHINGTON - Sebuah pesawat pembom strategis milik China, H-6, terbang di sekitar Kepulauan Spratly selama akhir pekan sebagai bentuk unjuk kekuatan di Laut China Selatan yang diperebutkan. Demikian pernyataan seorang pejabat Amerika Serikat (AS).
"Ini adalah penerbangan kedua yang dilakukan oleh sebuah pesawat pembom China di Laut China Selatan tahun ini. Yang pertama adalah 1 Januari," kata pejabat itu yang berbicara tanpa menyebut nama. Ia menambahkan penerbangan ini bisa dilihat sebagai sebuah pertunjukan dari kekuatan strategis oleh China seperti dikutip dari Reuters, Rabu (11/1/2017).
Sementara itu, juru bicara Pentagon Gary Ross mengatakan ia tidak memiliki komentar khusus tentang kegiatan terbaru pesawat pembom China. Namun, ia mengatakan jika Pentagon terus memantau kegiatan China di Laut China Selatan. "Kami terus mengamati berbagai aktivitas militer China yang sedang berlangsung di wilayah tersebut," katanya.
Penerbangan ini muncul setelah Presiden AS terpilih Donald Trump mengisyaratkan pendekatan yang lebih keras ke China saat ia berkuasa di Gedung Putih pada 20 Januari. Trump mengkritik Beijing atas praktek perdagangan dan menuduhnya telah gagal untuk membantu mengendalikan senjata nuklir Korut.
Pada bulan Desember, China menerbangkan pesawat bomber H-6 sepanjang "nine dash line" untuk memetakan klaim hampir semua Laut Cina Selatan, sebuah rute perdagangan global strategis. Pesawat itu juga terbang di sekitar Taiwan, yang dipandang sebagai provinsi yang membangkang.
Sebelumnya, pada bulan Agustus, China melakukan patroli tempur di dekat pulau-pulau yang diperebutkan di Laut Cina Selatan.
"Ini adalah penerbangan kedua yang dilakukan oleh sebuah pesawat pembom China di Laut China Selatan tahun ini. Yang pertama adalah 1 Januari," kata pejabat itu yang berbicara tanpa menyebut nama. Ia menambahkan penerbangan ini bisa dilihat sebagai sebuah pertunjukan dari kekuatan strategis oleh China seperti dikutip dari Reuters, Rabu (11/1/2017).
Sementara itu, juru bicara Pentagon Gary Ross mengatakan ia tidak memiliki komentar khusus tentang kegiatan terbaru pesawat pembom China. Namun, ia mengatakan jika Pentagon terus memantau kegiatan China di Laut China Selatan. "Kami terus mengamati berbagai aktivitas militer China yang sedang berlangsung di wilayah tersebut," katanya.
Penerbangan ini muncul setelah Presiden AS terpilih Donald Trump mengisyaratkan pendekatan yang lebih keras ke China saat ia berkuasa di Gedung Putih pada 20 Januari. Trump mengkritik Beijing atas praktek perdagangan dan menuduhnya telah gagal untuk membantu mengendalikan senjata nuklir Korut.
Pada bulan Desember, China menerbangkan pesawat bomber H-6 sepanjang "nine dash line" untuk memetakan klaim hampir semua Laut Cina Selatan, sebuah rute perdagangan global strategis. Pesawat itu juga terbang di sekitar Taiwan, yang dipandang sebagai provinsi yang membangkang.
Sebelumnya, pada bulan Agustus, China melakukan patroli tempur di dekat pulau-pulau yang diperebutkan di Laut Cina Selatan.
(ian)