Pencarian MH370 Segera Dihentikan

Sabtu, 07 Januari 2017 - 22:25 WIB
Pencarian MH370 Segera Dihentikan
Pencarian MH370 Segera Dihentikan
A A A
KUALA LUMPUR - Upaya pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 akan berakhir dalam dua pekan mendatang. Proses pencarian telah mencakup wilayah seluas 120.000 kilometer persegi di Samudra Hindia. Di sisa-sisa upaya itu, Pemerintah Malaysia dan keluarga korban berharap hasil terbaik.

Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong mengumumkan perkembangna pencarian itu kemarin. Dia mengatakan, upaya pencarian telah memasuki tahap terakhir. “Kami akan menghentikan pencarian pada dua pekan yang akan datang. Kami berharap dapat menemukan pesawat itu,” ujar Liow kepada awak media di Plaza Toll Sungai Besi, Kuala Lumpur, Malaysia.

Liow tidak menyebutkan tanggal pasti penghentian pencarian MH370, tapi dia mengatakan Pemerintah Malaysia, Australia, dan China akan melakukan pertemuan jika laporan akhir pencarian MH370 sudah pasti. Pada akhir bulan Desember 2016, kapal tim gabungan pencari MH370 mulai menyisir wilayah bagian selatan perairan Samudra Hindia.

Pemerintah Malaysia meyakini pesawat Boeing 777- 200ER itu jatuh di Samudra Hindia. Meski demikian, sejauh ini misi pencarian di wilayah barat pantai Australia itu, yang dibantu dunia internasional dengan teknologi terbaru dan data lengkap, tidak membuahkan hasil positif. Bahkan mereka tidak menemukan satu pun serpihan pesawat MH370 di wilayah pencarian tersebut.

Biro Keselamatan Transportasi Australia (Australian Transport Safety Bureau/ATSB) yang memimpin misi pencarian juga tampak pesimistis. Pada akhir tahun lalu, mereka menyatakan bangkai pesawat MH370 kemungkinan tidak berada dalam zona pencarian saat ini. Mereka menduga persemayamannya terletak sedikit ke wilayah utara. Pernyataan ATSB didasarkan pada hasil kajian sejumlah ahli dari Australia dan dunia internasional.

Kendati demikian, mereka juga tidak dapat menjamin kredibilitas laporan itu. Pemerintah Malaysia, Australia, dan China sebelumnya sepakat akan mengakhiri operasi pencarian pada awal 2017 kecuali mereka memperoleh informasi yang dapat dipercaya.

“Kami tidak bisa menentukan dan melakukan pencarian hanya berdasarkan asumsi. Kami memerlukan petunjuk yang kredibel,” ungkap Liow saat ditanya mengenai laporan ATSB. Banyak keluarga yang skeptis mengenai zona pencarian saat ini.

Grup internasional keluarga MH370, Voice 370, meminta adanya pencarian di area lain. “Perluasan pencarian ke area baru yang direkomendasikan para ahli merupakan tanggung jawab yang tak dapat dihindarkan,” ungkap Voice 370.

Menurut anggota Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat John Goglia, perusahaan swasta kemungkinan akan mengambil alih upaya pencarian jika pemerintah sudah angkat kaki. “Pencarian akan berlanjut, tapi oleh perusahaan swasta. Timnya akan lebih kecil dan lebih fokus. Tapi itu barangkali lebih baik,” kata Goglia kepada Popular Mechanics.

Seperti dilansir media lokal Malaysia Bernama, Pemerintah Malaysia belum tentu mengakhiri pencarian secara permanen karena keputusan ada di tangan bersama. “Hal itu akan kami tentukan dalam pertemuan setingkat menteri dengan Pemerintah Australia dan China. Pertemuannya kemungkinan sebelum Imlek (28 Januari),” terang Liow. “Kami akan membuat laporan hasil pencarian dan mengunggahnya ke situs ATSB. Semua keputusanakandidasarkanpada laporan itu,” tambahnya.

Bulan lalu, tim investigator pencarian pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 merekomendasikan perluasan pencarian hingga 25.000 kilometer persegi. Mereka menyarankan pencarian ke wilayah utara Samudra Hindia. Rekomendasi itu muncul setelah tim investigasi untuk pertama kali mengakui mereka mungkin mencari di tempat yang salah.

MH370 hilang pada Maret 2014 dengan 239 penumpang dan kru di kabin. Sebagian besar korban adalah warga China yang sedang dalam rute menuju Beijing dari Kuala Lumpur, Malaysia. Hilangnya pesawat itu menjadi salah satu misteri penerbangan terbesar di dunia hingga saat ini.

Koordinator pencarian, Biro Keamanan Transportasi Australia, mengeluarkan laporan bulan lalu bahwa mereka menyatakan bukti baru dari pemodelan arus laut dan analisis komunikasi satelit dengan pesawat serta serpihan yang ditemukan di pantai, membantu mereka menentukan lokasi baru pencarian. Meski demikian, Australia sebagai salah satu negara yang memimpin pencarian itu menolak merekomendasikan perluasan tempat pencarian.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5206 seconds (0.1#10.140)