Yordania: Kedubes AS di Israel Pindah Yerusalem Hadiah untuk Ekstremis
A
A
A
AMMAN - Pemerintah Yordania memperingatkan bahaya dari rencana presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang ingin memindahkan Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Menurut Yordania, jika Kedubes AS nekat dipindahkan akan jadi hadiah bagi ekstremis untuk mengobarkan kekerasan.
Yordania hingga kini masih tercatat sebagai salah satu sekutu dekat AS di Timur Tengah. Peringatan dari Yordania muncul, karena wilayah Yerusalem masih diperebutkan oleh Palestina dan Israel, di mana berbagai faksi pro-Islam dan Arab sudah siap membela Palestina untuk mempertahankan Yerusalem.
Peringatan dari Yordania disampaikan oleh Menteri Informasi Mohammed Momani. Peringatan itu sebagai respons atas pernyataan Trump yang berencana memindahkan Kedubes AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Trump selama kampanye pemilu AS beberapa waktu lalu mendukung Israel untuk memindahkan ibu kotanya dari Tel Aviv ke Yerusalem.
“Kedutaan Besar AS berpindah akan menjadi ‘garis merah’ bagi Yordania, dan akan mengobarkan (perlawanan) (faksi pro-) Islam dan Arab,” kata Momani. Dia menambahkan, pemindahan itu juga akan menjadi “hadiah bagi ekstremis”.
“Rencana kontroversial akan memiliki implikasi bencana pada beberapa tingkatan, termasuk situasi regional,” ujarnya, seperti dikutip AP, Sabtu (7/1/2017).
Meski demikian, ada sejumlah tanda selama beberapa minggu terakhir yang menunjukkan bahwa relokasi Kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem mungkin benar-benar terjadi. Penasihat senior Trump, Kellyanne Conway, pada Desember 2016 mengatakan bahwa pemindahan Kedubes AS merupakan prioritas yang sangat besar bagi presiden terpilih AS.
Para pejabat Israel, termasuk Wali Kota Yerusalem Nir Barkat, mengaku sudah dihubungi tentang lokasi yang tepat untuk pemindahan Kedubes AS. Washington sudah memiliki bangunan di kawasan Arnona yang rencananya akan jadi lokasi pemindahan Kedubes AS.
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, tidak percaya Trump akan memenuhi janji kampanyenya untuk memindahkan Kedubes AS tersebut. Dia memperingatkan konsekuensi jika Kedubes AS nekat dipindahkan.
Negosiator senior Palestina, Saeb Erekat, mengatakan jika Kedubes AS dipindahkan, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) akan menarik pengakuannya atas negara Israel. Penarikan pengakuan ini akan merusak harapan untuk rekonsiliasi Arab-Israel.
Yordania hingga kini masih tercatat sebagai salah satu sekutu dekat AS di Timur Tengah. Peringatan dari Yordania muncul, karena wilayah Yerusalem masih diperebutkan oleh Palestina dan Israel, di mana berbagai faksi pro-Islam dan Arab sudah siap membela Palestina untuk mempertahankan Yerusalem.
Peringatan dari Yordania disampaikan oleh Menteri Informasi Mohammed Momani. Peringatan itu sebagai respons atas pernyataan Trump yang berencana memindahkan Kedubes AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Trump selama kampanye pemilu AS beberapa waktu lalu mendukung Israel untuk memindahkan ibu kotanya dari Tel Aviv ke Yerusalem.
“Kedutaan Besar AS berpindah akan menjadi ‘garis merah’ bagi Yordania, dan akan mengobarkan (perlawanan) (faksi pro-) Islam dan Arab,” kata Momani. Dia menambahkan, pemindahan itu juga akan menjadi “hadiah bagi ekstremis”.
“Rencana kontroversial akan memiliki implikasi bencana pada beberapa tingkatan, termasuk situasi regional,” ujarnya, seperti dikutip AP, Sabtu (7/1/2017).
Meski demikian, ada sejumlah tanda selama beberapa minggu terakhir yang menunjukkan bahwa relokasi Kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem mungkin benar-benar terjadi. Penasihat senior Trump, Kellyanne Conway, pada Desember 2016 mengatakan bahwa pemindahan Kedubes AS merupakan prioritas yang sangat besar bagi presiden terpilih AS.
Para pejabat Israel, termasuk Wali Kota Yerusalem Nir Barkat, mengaku sudah dihubungi tentang lokasi yang tepat untuk pemindahan Kedubes AS. Washington sudah memiliki bangunan di kawasan Arnona yang rencananya akan jadi lokasi pemindahan Kedubes AS.
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, tidak percaya Trump akan memenuhi janji kampanyenya untuk memindahkan Kedubes AS tersebut. Dia memperingatkan konsekuensi jika Kedubes AS nekat dipindahkan.
Negosiator senior Palestina, Saeb Erekat, mengatakan jika Kedubes AS dipindahkan, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) akan menarik pengakuannya atas negara Israel. Penarikan pengakuan ini akan merusak harapan untuk rekonsiliasi Arab-Israel.
(mas)