Duterte Ingin Dirikan Agama Baru yang Bolehkan Punya 5 Istri
A
A
A
DAVAO - Presiden Rodrigo Duterte mengatakan, Filipina tidak percaya pada imam Katolik. Dia mendesak orang-orang bergabung dengan “Iglesia ni Duterte”, sebuah agama yang ingin dia dirikan, di mana tidak ada larangan bagi pria memiliki lima istri asal bertanggung jawab.
Duterte mengumbar penghinaan terhadap kepemimpinan Gereja Katolik yang ikut mengusik perang melawan narkoba yang dia kobarkan di Filipina. Pihak Gereja Katolik mengecam gebrakan Duterte itu karena memicu pembunuhan massal di luar hukum dan pelanggaran HAM.
Tapi, Duterte tak mau tunduk dengan kritik dari pihak Gereja Katolik. Kritik dari kubu Gereja Katolik bermunculan di Filipina, salah satunya dari Konferensi Wali Gereja Filipina, dan komunitas gereja-gereja lain seperti Gereja Redemptoris di Baclaran yang baru-baru ini meluncurkan pameran foto pembunuhan brutal dalam perang melawan narkoba yang diluncurkan pemerintah Duterte.
Sebagai tanggapan, Duterte balik meledek pihak Gereja Katolik selama pesta Natal beberapa hari lalu di Davao, kota kelahirannya.
”Anda mengatakan Duterte pembunuh. Anda imam (pendeta), Anda menyalahkan saya atas kematian ribuan pecandu narkoba, bahkan mereka yang meninggal di rumah sakit, Anda masih menyalahkan saya. Tapi Anda adalah orang-orang yang membunuh Kristus,” kata Duterte.
Presiden Filipina ini juga menyatakan bahwa Gereja Katolik telah begitu munafik terhadap perang melawan narkoba, di mana pihak Gereja Katolik belum pernah membantunya mengatasi lebih dari 4 juta pecandu narkoba di Filipina. Meskipun, kata dia, pihak gereja mengumpulkan uang dalam jumlah besar selama misa.
”Mereka selalu berteriak protes dan namun mereka tidak melakukan apa-apa terhadap obat-obatan terlarang. Mereka tidak pernah terusik untuk membantu,” kritik Duterte, seperti dikutip Philippine Star, semalam (30/12/2016).
”Ada sesuatu yang baru hari ini. (agama) ‘Iglesia ni Duterte’, di mana tidak ada larangan, Anda bahkan dapat memiliki lima istri. Tapi pastikan bahwa Anda bertanggung jawab untuk masalah Anda,” kata Duterte mengacu pada agama baru yang ingin dia dirikan.
”Gereja tidak memberikan apa-apa bahkan ketika mereka mengumpulkan (uang) begitu banyak. Pernyataan saya ini penuh dengan sarkasme karena mereka (pendeta) telah mengkritik saya. Mereka adalah orang-orang munafik,” ujar Duterte.
Duterte mengatakan bahwa dia percaya adanya Tuhan, tapi tetapi dia tidak percaya pada agama yang ada, terutama pada pihak Gereja Katolik. Alasannya, kata dia, Gereja Katolik menabur ketakutan di antara orang-orang yang beriman tentang adanya surga dan neraka.
"Jangan percaya. Itulah yang agama tanamkan tentang rasa takut, bahwa Anda akan pergi ke neraka jika Anda adalah orang yang berdosa. Tetapi Anda hanya akan tahu apakah nereka itu memang ada jika Anda mati,” ujarnya.
Duterte berseloroh, bahwa para pejabat menunggu dia meninggal karena dia akan datang kembali dan memberitahu para pejabat itu bahwa surga dan neraka benar-benar ada.
”Hati-hati tentang agama, ini adalah tentang emas. Ini adalah tentang emas. Mereka tidak melakukan apa-apa. Di mana Tuhan mereka dan kasih saya mereka? Ada kemunafikan dari itu semua,” katanya.
Duterte mengumbar penghinaan terhadap kepemimpinan Gereja Katolik yang ikut mengusik perang melawan narkoba yang dia kobarkan di Filipina. Pihak Gereja Katolik mengecam gebrakan Duterte itu karena memicu pembunuhan massal di luar hukum dan pelanggaran HAM.
Tapi, Duterte tak mau tunduk dengan kritik dari pihak Gereja Katolik. Kritik dari kubu Gereja Katolik bermunculan di Filipina, salah satunya dari Konferensi Wali Gereja Filipina, dan komunitas gereja-gereja lain seperti Gereja Redemptoris di Baclaran yang baru-baru ini meluncurkan pameran foto pembunuhan brutal dalam perang melawan narkoba yang diluncurkan pemerintah Duterte.
Sebagai tanggapan, Duterte balik meledek pihak Gereja Katolik selama pesta Natal beberapa hari lalu di Davao, kota kelahirannya.
”Anda mengatakan Duterte pembunuh. Anda imam (pendeta), Anda menyalahkan saya atas kematian ribuan pecandu narkoba, bahkan mereka yang meninggal di rumah sakit, Anda masih menyalahkan saya. Tapi Anda adalah orang-orang yang membunuh Kristus,” kata Duterte.
Presiden Filipina ini juga menyatakan bahwa Gereja Katolik telah begitu munafik terhadap perang melawan narkoba, di mana pihak Gereja Katolik belum pernah membantunya mengatasi lebih dari 4 juta pecandu narkoba di Filipina. Meskipun, kata dia, pihak gereja mengumpulkan uang dalam jumlah besar selama misa.
”Mereka selalu berteriak protes dan namun mereka tidak melakukan apa-apa terhadap obat-obatan terlarang. Mereka tidak pernah terusik untuk membantu,” kritik Duterte, seperti dikutip Philippine Star, semalam (30/12/2016).
”Ada sesuatu yang baru hari ini. (agama) ‘Iglesia ni Duterte’, di mana tidak ada larangan, Anda bahkan dapat memiliki lima istri. Tapi pastikan bahwa Anda bertanggung jawab untuk masalah Anda,” kata Duterte mengacu pada agama baru yang ingin dia dirikan.
”Gereja tidak memberikan apa-apa bahkan ketika mereka mengumpulkan (uang) begitu banyak. Pernyataan saya ini penuh dengan sarkasme karena mereka (pendeta) telah mengkritik saya. Mereka adalah orang-orang munafik,” ujar Duterte.
Duterte mengatakan bahwa dia percaya adanya Tuhan, tapi tetapi dia tidak percaya pada agama yang ada, terutama pada pihak Gereja Katolik. Alasannya, kata dia, Gereja Katolik menabur ketakutan di antara orang-orang yang beriman tentang adanya surga dan neraka.
"Jangan percaya. Itulah yang agama tanamkan tentang rasa takut, bahwa Anda akan pergi ke neraka jika Anda adalah orang yang berdosa. Tetapi Anda hanya akan tahu apakah nereka itu memang ada jika Anda mati,” ujarnya.
Duterte berseloroh, bahwa para pejabat menunggu dia meninggal karena dia akan datang kembali dan memberitahu para pejabat itu bahwa surga dan neraka benar-benar ada.
”Hati-hati tentang agama, ini adalah tentang emas. Ini adalah tentang emas. Mereka tidak melakukan apa-apa. Di mana Tuhan mereka dan kasih saya mereka? Ada kemunafikan dari itu semua,” katanya.
(mas)