Israel Pertimbangkan Rawat Pengungsi Aleppo di Rumah Sakit
A
A
A
YERUSALEM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan, Israel sedang mencari kemungkinan membawa pengungsi Aleppo yang terluka yang telah dievakuasi ke rumah sakit Israel untuk mendapatkan pengobatan. Evakuasi adalah bagian dari pengaturan gencatan senjata untuk mengakhiri pertempuran di Aleppo
Banyak warga Aleppo yang terluka dalam perang sipil Suriah telah dibawa diam-diam ke rumah sakit Israel dari Dataran Tinggi Golan selama 3 tahun terakhir. Padahal Israel dan Suriah secara resmi dalam keadaan perang.
"Kami siap untuk menampung para wanita yang terluka dan anak-anak, dan juga orang-orang jika mereka bukan kombatan, membawa mereka ke Israel, merawat mereka di rumah sakit kami, seperti yang kita lakukan dengan ribuan warga sipil Suriah," kata Netanyahu pada pertemuan dengan wartawan asing di Yerusalem.
"Saya sudah meminta kementerian luar negeri untuk mencari cara untuk memperluas bantuan medis untuk korban sipil dari tragedi Suriah, khususnya di Aleppo," katanya seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (21/12/2016).
Turki mengatakan, di Suriah, sebuah operasi untuk mengevakuasi warga sipil dan pejuang dari wilayah yang dikuasai pemberontak di Aleppo Timur kini telah membawa keluar 37.500 orang sejak akhir pekan lalu. Mereka dibawa ke daerah yang dikuasai oposisi dan kemudian harus memilih ke mana harus pergi.
Sementara Komite Internasional Palang Merah menyebutkan jumlah warga yang telah dievakuasi sejak operasi dimulai pada hari Kamis lalu hanya 25.000.
Banyak warga Aleppo yang terluka dalam perang sipil Suriah telah dibawa diam-diam ke rumah sakit Israel dari Dataran Tinggi Golan selama 3 tahun terakhir. Padahal Israel dan Suriah secara resmi dalam keadaan perang.
"Kami siap untuk menampung para wanita yang terluka dan anak-anak, dan juga orang-orang jika mereka bukan kombatan, membawa mereka ke Israel, merawat mereka di rumah sakit kami, seperti yang kita lakukan dengan ribuan warga sipil Suriah," kata Netanyahu pada pertemuan dengan wartawan asing di Yerusalem.
"Saya sudah meminta kementerian luar negeri untuk mencari cara untuk memperluas bantuan medis untuk korban sipil dari tragedi Suriah, khususnya di Aleppo," katanya seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (21/12/2016).
Turki mengatakan, di Suriah, sebuah operasi untuk mengevakuasi warga sipil dan pejuang dari wilayah yang dikuasai pemberontak di Aleppo Timur kini telah membawa keluar 37.500 orang sejak akhir pekan lalu. Mereka dibawa ke daerah yang dikuasai oposisi dan kemudian harus memilih ke mana harus pergi.
Sementara Komite Internasional Palang Merah menyebutkan jumlah warga yang telah dievakuasi sejak operasi dimulai pada hari Kamis lalu hanya 25.000.
(ian)