Putra Osama bin Laden Dilarang Masuk Mesir
A
A
A
KAIRO - Pemerintah Mesir melalui otoritas bandara di Kairo melarang masuk putra Osama bin Laden, Omar Osama bin Laden, 34, pada hari Sabtu (17/12/2016), setelah tiba dengan pesawat dari Qatar. Otoritas setempat tidak menjelaskan alasan mengapa putra dari pendiri al-Qaeda ini ditolak masuk ke Mesir.
Seorang sumber resmi bandara di Kairo mengatakan bahwa Omar telah meninggalkan Mesir tak lama setelah dia ditolak masuk. Omar rencananya bepergian ke Mesir dengan istrinya, Zaina al Sabah, perempuan asal Inggris.
Masih menurut sumber bandara, yang dikutip Reuters semalam (17/12/2016), pasangan itu kemudian meminta untuk diterbangkan ke Turki.
Putra Osama bin Laden yang satu ini pernah jadi sorotan media dunia. Selain karena sosok ayahnya sebagai pendiri al-Qaeda, Omar juga disorot karena menikahi perempuan yang berstatus sebagai nenek.
Omar saat berusia 26 tahun menikahi Zaina (bernama asli Jane Felix-Browne) yang saat itu usianya 52 tahun. Zaina dilaporkan sudah lima kali menikah dan sudah memiliki cucu sebelum akhirnya bertemu dengan Omar.
Pasangan ini sejatinya pernah tinggal beberapa bulan di Mesir pada tahun 2007. Namun, pada 2008 mereka ditolak masuk ke negara itu.
Omar berpisah dengan ayahnya pada tahun 2001 setelah mereka tinggal di Afghanistan dalam waktu yang lama, yakni antara 1996 hingga 2001.
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada 2010, Omar mengatakan bahwa dia bekerja dengan Arab Saudi dan Iran untuk mengakhiri pemisahan dirinya dari sekelompok saudara lelaki dan perempuannya setelah serangan al-Qaeda 11 September 2001 terhadap menara kembar World Trade Center (WTC) Amerika Serikat (AS).
Omar mengatakan bahwa anak-anak Osama bin Laden berusaha untuk menjadi warga negara yang baik dari dunia. Tapi, mereka menderita karena stigma sebagai anak dari pendiri al-Qaeda.
”Kami bekerjasama dengan pemerintah Iran dan dengan pemerintah Saudi, saat ini anak-anak dan cucu-cucu ibu saya bergabung dengan kami,” kata Omar pada saat itu.
Seorang sumber resmi bandara di Kairo mengatakan bahwa Omar telah meninggalkan Mesir tak lama setelah dia ditolak masuk. Omar rencananya bepergian ke Mesir dengan istrinya, Zaina al Sabah, perempuan asal Inggris.
Masih menurut sumber bandara, yang dikutip Reuters semalam (17/12/2016), pasangan itu kemudian meminta untuk diterbangkan ke Turki.
Putra Osama bin Laden yang satu ini pernah jadi sorotan media dunia. Selain karena sosok ayahnya sebagai pendiri al-Qaeda, Omar juga disorot karena menikahi perempuan yang berstatus sebagai nenek.
Omar saat berusia 26 tahun menikahi Zaina (bernama asli Jane Felix-Browne) yang saat itu usianya 52 tahun. Zaina dilaporkan sudah lima kali menikah dan sudah memiliki cucu sebelum akhirnya bertemu dengan Omar.
Pasangan ini sejatinya pernah tinggal beberapa bulan di Mesir pada tahun 2007. Namun, pada 2008 mereka ditolak masuk ke negara itu.
Omar berpisah dengan ayahnya pada tahun 2001 setelah mereka tinggal di Afghanistan dalam waktu yang lama, yakni antara 1996 hingga 2001.
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada 2010, Omar mengatakan bahwa dia bekerja dengan Arab Saudi dan Iran untuk mengakhiri pemisahan dirinya dari sekelompok saudara lelaki dan perempuannya setelah serangan al-Qaeda 11 September 2001 terhadap menara kembar World Trade Center (WTC) Amerika Serikat (AS).
Omar mengatakan bahwa anak-anak Osama bin Laden berusaha untuk menjadi warga negara yang baik dari dunia. Tapi, mereka menderita karena stigma sebagai anak dari pendiri al-Qaeda.
”Kami bekerjasama dengan pemerintah Iran dan dengan pemerintah Saudi, saat ini anak-anak dan cucu-cucu ibu saya bergabung dengan kami,” kata Omar pada saat itu.
(mas)