Donald Trump Janjikan Zona Aman di Suriah
Donald Trump Janjikan Zona Aman di Suriah
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump mengatakan pemerintahannya akan membangun zona aman untuk mencoba untuk membantu warga sipil yang terperangkap dalam konflik berdarah di Suriah. Namun ide ini menurut Presiden Obama akan sulit untuk di berlakukan.
"Kami akan mencoba dan menampung mereka dan kami akan mencoba dan menolong orang-orang. Kami akan membangun zona aman. Kami akan meminta negara-negara Teluk untuk mengamankan zona aman," kata Trump kepada pendukungnya di Florida seperti dikutip dari Telegraph, Sabtu (17/12/2016).
Ditempat terpisah, Obama menyatakan bahwa gagasan Trump adalah sebuah tantangan yang berkelanjutan. Pasalnya, zona aman membutuhkan perlindungan pasukan darat sesuatu yang mungkin tidak akan disetujui oleh pemerintah Suriah dan pendukungnya, Moskow dan Teheran.
Obama telah disibukkan dengan konflik Suriah selama sebagian besar waktunya di Gedung Putih. Namun ia dengan tegas menolak untuk terlibat secara militer dan bukan terfokus pada upaya untuk menengahi solusi diplomatik.
"Saya tidak bisa mengklaim bahwa kami sudah berhasil. Dan itu adalah sesuatu yang, seperti halnya sejumlah isu dan masalah di seluruh dunia, yang harus saya bawa tidur setiap malam," kata Obama.
Obama mengatakan intervensi AS akan mengalami masalah kecuali semua pihak bersedia untuk mengambil alih Suriah.
"Segala sesuatu tampak menggoda karena kita ingin melakukan sesuatu dan itu terdengar benar untuk dilakukan, tetapi itu menjadi sesuatu yang mutahil untuk dilakukan pada sesuatu yang mudah," katanya, mempertahankan keputusannya dan menyalahkan Presiden Suriah Bashar al-Assad atas pertumpahan darah di Suriah.
"Tanggung jawab untuk kebrutalan ini berada pada satu tempat saja: rezim Assad dan sekutunya, Rusia dan Iran. Darah ini, dan kekejaman ini, berada di tangan mereka," tukas Obama.
"Kami akan mencoba dan menampung mereka dan kami akan mencoba dan menolong orang-orang. Kami akan membangun zona aman. Kami akan meminta negara-negara Teluk untuk mengamankan zona aman," kata Trump kepada pendukungnya di Florida seperti dikutip dari Telegraph, Sabtu (17/12/2016).
Ditempat terpisah, Obama menyatakan bahwa gagasan Trump adalah sebuah tantangan yang berkelanjutan. Pasalnya, zona aman membutuhkan perlindungan pasukan darat sesuatu yang mungkin tidak akan disetujui oleh pemerintah Suriah dan pendukungnya, Moskow dan Teheran.
Obama telah disibukkan dengan konflik Suriah selama sebagian besar waktunya di Gedung Putih. Namun ia dengan tegas menolak untuk terlibat secara militer dan bukan terfokus pada upaya untuk menengahi solusi diplomatik.
"Saya tidak bisa mengklaim bahwa kami sudah berhasil. Dan itu adalah sesuatu yang, seperti halnya sejumlah isu dan masalah di seluruh dunia, yang harus saya bawa tidur setiap malam," kata Obama.
Obama mengatakan intervensi AS akan mengalami masalah kecuali semua pihak bersedia untuk mengambil alih Suriah.
"Segala sesuatu tampak menggoda karena kita ingin melakukan sesuatu dan itu terdengar benar untuk dilakukan, tetapi itu menjadi sesuatu yang mutahil untuk dilakukan pada sesuatu yang mudah," katanya, mempertahankan keputusannya dan menyalahkan Presiden Suriah Bashar al-Assad atas pertumpahan darah di Suriah.
"Tanggung jawab untuk kebrutalan ini berada pada satu tempat saja: rezim Assad dan sekutunya, Rusia dan Iran. Darah ini, dan kekejaman ini, berada di tangan mereka," tukas Obama.
(ian)
Explore More