Duterte Akui Habisi Penjahat, Menteri Filipina Salahkan Media
A
A
A
SINGAPURA - Menteri Komunikasi Filipina Martin Andanar menyalahkan media yang mengutip pengakuan Presiden Rodrigo Duterte yang membunuh penjahat narkoba saat menjabat sebagai Wali Kota Davao. Andanar menyebut media keliru dan mendesak publik tak mengartikan pengakuan Duterte secara harfiah.
Pengakuan Duterte itu memicu “badai politik” di Filipina. Oposisi mendesak agar presiden yang mengobarkan perang melawan narkoba itu dimakzulkan karena blakblakan telah membunuh orang di masa lalu.
Baca:
Duterte Membunuh Tersangka Narkoba dengan Tangannya Sendiri
Seperti diberitakan sebelumnya, Duterte dalam acara Wallace Business Forum di Malacanang, Manila, mengaku pernah membunuh tersangka kasus narkoba dengan tangannya sendiri saat menjabat sebagai wali kota Davao.
Dia mengaku mengendarai sepeda motor besar mirip Harley Davidson untuk berpatroli di jalan-jalan. Saat patroli itulah, dia berkelahi, memburu dan membunuh tersangka kasus narkoba.
”Saya melakukannya secara pribadi. Hanya untuk menunjukkan kepada (polisi) bahwa jika saya bisa melakukannya, mengapa Anda tidak bisa?” kata Duterte.
”Saya pergi berkeliling di Davao (dengan) sepeda besar dan saya hanya berpatroli di jalan-jalan dan mencari masalah. Saya benar-benar mencari sebuah pertemuan untuk membunuh,” katanya.
Baca juga:
Akui Lakukan Pembunuhan, Oposisi Minta Duterte Dimakzulkan
Setelah pengakuan Duterte memicu kontroversi, Andanar mendesak publik tidak menelan mentah-mentah pengakuan presidennya itu.
”Saya meninjau rekaman itu dan dia tidak mengatakan bahwa dia secara pribadi membunuh. Dia mengatakan dia pergi di sekitar Davao mencari sebuah pertemuan dengan para penjahat,” kata Andanar kepada wartawan saat berkunjung ke Singapura, Kamis (15/12/2016), seperti dikutip ABS-CBN, Jumat (16/12/2016).
”Jika ada sebuah pertemuan, jika Anda Wali Kota, jika Anda adalah petinggi otoritas, sesuai hukum kami, jika hidup Anda dalam bahaya maka Anda dapat membela diri,” ujar Andanar mengklarifikasi pengakuan Duterte.
Terkait pengakuan Duterte yang telah membunuh penjahat narkoba dengan tangannya sendiri, Menteri Komunikasi Filipina ini berujar bahwa gaya bicara Duterte memang seperti itu. Tujuannya, kata dia, untuk mengintimidasi para penjahat. “Anda tidak harus mengambil segala sesuatu secara harfiah,” ujarnya.
Pengakuan Duterte itu memicu “badai politik” di Filipina. Oposisi mendesak agar presiden yang mengobarkan perang melawan narkoba itu dimakzulkan karena blakblakan telah membunuh orang di masa lalu.
Baca:
Duterte Membunuh Tersangka Narkoba dengan Tangannya Sendiri
Seperti diberitakan sebelumnya, Duterte dalam acara Wallace Business Forum di Malacanang, Manila, mengaku pernah membunuh tersangka kasus narkoba dengan tangannya sendiri saat menjabat sebagai wali kota Davao.
Dia mengaku mengendarai sepeda motor besar mirip Harley Davidson untuk berpatroli di jalan-jalan. Saat patroli itulah, dia berkelahi, memburu dan membunuh tersangka kasus narkoba.
”Saya melakukannya secara pribadi. Hanya untuk menunjukkan kepada (polisi) bahwa jika saya bisa melakukannya, mengapa Anda tidak bisa?” kata Duterte.
”Saya pergi berkeliling di Davao (dengan) sepeda besar dan saya hanya berpatroli di jalan-jalan dan mencari masalah. Saya benar-benar mencari sebuah pertemuan untuk membunuh,” katanya.
Baca juga:
Akui Lakukan Pembunuhan, Oposisi Minta Duterte Dimakzulkan
Setelah pengakuan Duterte memicu kontroversi, Andanar mendesak publik tidak menelan mentah-mentah pengakuan presidennya itu.
”Saya meninjau rekaman itu dan dia tidak mengatakan bahwa dia secara pribadi membunuh. Dia mengatakan dia pergi di sekitar Davao mencari sebuah pertemuan dengan para penjahat,” kata Andanar kepada wartawan saat berkunjung ke Singapura, Kamis (15/12/2016), seperti dikutip ABS-CBN, Jumat (16/12/2016).
”Jika ada sebuah pertemuan, jika Anda Wali Kota, jika Anda adalah petinggi otoritas, sesuai hukum kami, jika hidup Anda dalam bahaya maka Anda dapat membela diri,” ujar Andanar mengklarifikasi pengakuan Duterte.
Terkait pengakuan Duterte yang telah membunuh penjahat narkoba dengan tangannya sendiri, Menteri Komunikasi Filipina ini berujar bahwa gaya bicara Duterte memang seperti itu. Tujuannya, kata dia, untuk mengintimidasi para penjahat. “Anda tidak harus mengambil segala sesuatu secara harfiah,” ujarnya.
(mas)