Dampak Kekalahan Presiden Gambia, Tentara Duduki Kantor Komisi Pemilihan
A
A
A
BANJUL - Tentara Gambia dilaporkan telah menduduki kantor Komisi Pemilihan Independen di negara tersebut. Ini merupakan langkah terbaru yang diambil oleh Presiden Gambia, Yahya Jammeh.
Ketua Komisi Pemilihan Independent Gambia, Alieu Momar Njie mengatakan, tentara tiba-tiba datang ke kantornya dan menyuruh semua orang untuk meninggalkan kantor tersebut. Tentara juga meminta agar seluruh staf Komisi Pemilihan Independen meninggalkan semua dokumen di meja mereka.
"Militer datang ke kantor saya dan berkata saya tidak menyentuh apa pun dan mengatakan kepada saya untuk pergi. Saya khawatir dengan keselamatan saya," kata Njie seperti dilansir Al Jazeera pada Rabu (14/12).
Seperti diketahui, Jammeh kalah dalam pemilihan umum yang digelar pada awal Desember lalu. Awalnya dia menerima kekalahan itu, namun tidak lama berselang dia menolaknya dan mempertanyakan validitas hasil pemilu setelah komisi pemilu mengubah beberapa hasil penghitungan suara, meskipun perubahan itu ditegaskan tidak mempengaruhi hasil pemilu.
Insiden ini juga datang bertepatan dengan kedatangan delegasi pemimpin negara Afrika barat, yang akan mendesak Jammeh untuk menerima hasil pemilu tersebut. Rombongan itu diketuai oleh Presiden Liberia, Ellen Johnson Sirleaf, dengan anggota delegasi Presiden Nigeria Muhammadu Buhari, Presiden Sierra Leone Ernest Bai Koroma, dan Presiden Ghana John Mahama. serta Utusan Khusus PBB untuk Afrika Barat Mohamed Ibn Chambas.
Ketua Komisi Pemilihan Independent Gambia, Alieu Momar Njie mengatakan, tentara tiba-tiba datang ke kantornya dan menyuruh semua orang untuk meninggalkan kantor tersebut. Tentara juga meminta agar seluruh staf Komisi Pemilihan Independen meninggalkan semua dokumen di meja mereka.
"Militer datang ke kantor saya dan berkata saya tidak menyentuh apa pun dan mengatakan kepada saya untuk pergi. Saya khawatir dengan keselamatan saya," kata Njie seperti dilansir Al Jazeera pada Rabu (14/12).
Seperti diketahui, Jammeh kalah dalam pemilihan umum yang digelar pada awal Desember lalu. Awalnya dia menerima kekalahan itu, namun tidak lama berselang dia menolaknya dan mempertanyakan validitas hasil pemilu setelah komisi pemilu mengubah beberapa hasil penghitungan suara, meskipun perubahan itu ditegaskan tidak mempengaruhi hasil pemilu.
Insiden ini juga datang bertepatan dengan kedatangan delegasi pemimpin negara Afrika barat, yang akan mendesak Jammeh untuk menerima hasil pemilu tersebut. Rombongan itu diketuai oleh Presiden Liberia, Ellen Johnson Sirleaf, dengan anggota delegasi Presiden Nigeria Muhammadu Buhari, Presiden Sierra Leone Ernest Bai Koroma, dan Presiden Ghana John Mahama. serta Utusan Khusus PBB untuk Afrika Barat Mohamed Ibn Chambas.
(esn)