Ini Pesan Anonymous untuk Donald Trump
A
A
A
WASHINGTON - Kelompok hakcer internasional, Anonymous mengirimkan sebuah pesan kepada Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Pesan itu disampaikan Anonymous melalui sebuah video yang diunggah di Youtube.
Dalam pesan yang diunggah kemarin tersebut, Anonymous mendesak Trump untuk menghentikan perang proxy dengan negara-negara saingannya. Pesan ini juga menurut Anonymous, berlaku untuk para pemimpin dunia lainnya.
"Pesan untuk Donald Trump. Berapa banyak lagi perang? Berapa banyak lagi orang harus mati? Cukup adalah cukup, latihan perang strategis ini perlu berhenti! Ini bukan permainan dan tidak ada pemenang," kata Anonymous dalam pesannya.
"Perang proxy Anda berakhir, akhiri ini sekarang! Jika Anda gagal untuk mengindahkan pesan ini, perang dunia ketiga tidak bisa dihindari. Jutaan akan mati dan setiap satu dari kematian mereka akan menujukan ketidakmampuan Anda sebagai apa yang disebut "pemimpin"," sambungnya.
Dalam pesannya, Anonymous juga menyerukan kepada para penggerak perdamaian untuk bersatu dan maju untuk menghentikan konflik yang terjadi di dunia. "Kita harus menunjukan, kita tidak bisa digunakan sebagai alat dalam permainan tidak berkesudahan ini," ucapnya.
Dalam pesan yang diunggah kemarin tersebut, Anonymous mendesak Trump untuk menghentikan perang proxy dengan negara-negara saingannya. Pesan ini juga menurut Anonymous, berlaku untuk para pemimpin dunia lainnya.
"Pesan untuk Donald Trump. Berapa banyak lagi perang? Berapa banyak lagi orang harus mati? Cukup adalah cukup, latihan perang strategis ini perlu berhenti! Ini bukan permainan dan tidak ada pemenang," kata Anonymous dalam pesannya.
"Perang proxy Anda berakhir, akhiri ini sekarang! Jika Anda gagal untuk mengindahkan pesan ini, perang dunia ketiga tidak bisa dihindari. Jutaan akan mati dan setiap satu dari kematian mereka akan menujukan ketidakmampuan Anda sebagai apa yang disebut "pemimpin"," sambungnya.
Dalam pesannya, Anonymous juga menyerukan kepada para penggerak perdamaian untuk bersatu dan maju untuk menghentikan konflik yang terjadi di dunia. "Kita harus menunjukan, kita tidak bisa digunakan sebagai alat dalam permainan tidak berkesudahan ini," ucapnya.
(esn)