Serang Polisi, Walikota Filipina Tewas Didor di Penjara
A
A
A
MANILA - Seorang walikota yang ditahan di penjara Filipina akibat kasus narkoba tewas bersama narapidana lainnya dalam sebuah baku tembak. Hal tersebut diungkapkan oleh pihak kepolisian Filipina.
Rolando Espinosa, walikota Albuera di Leyte, tewas dalam baku tembak bersama napi lain Raul Yap setelah menembaki tim dari Bareskrim kepolisian Filipina. Tim kepolisian tersebut hendak melakukan razia senjata api dan obat-obatan terlarang terhadap para tahanan.
"Sesuai prosedur, kejadian ini akan dilakukan penyelidikan untuk mendapatkan fakta-fakta dan situasi di saat kejadian," kata Kepala Kepolisian Daerah Timur Visayas Inspektur Elmer Beltejar seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (5/11/2016).
Pihak kepolisian mengatakan mereka menemukan pistol keliber 45 dan Super pistol 0,38 dari sel Yap dan Espinosa. Pihak kepolisian juga menemukan sebuah bungkus kecil yang diduga berisi methamphetamine dan berbagai macam obat di dalam sel Espinosa.
Rolando Espinosa menyerahkan diri ke kepala polisi nasional pada bulan Agustus setelah Presiden Rodrigo Duterte memintanya dan putranya, Kerwin, untuk menyerah atas keterlibatan mereka dalam perdagangan narkoba.
Espinosa kemudian diperbolehkan pulang tapi pada 5 Oktober ditangkap atas tuduhan kepemilikan obat ilegal. Dia adalah eksekutif pemerintah daerah kedua di era Duterte ini disebut masuk dalam "daftar narco" yang tewas dalam operasi polisi.
Rolando Espinosa, walikota Albuera di Leyte, tewas dalam baku tembak bersama napi lain Raul Yap setelah menembaki tim dari Bareskrim kepolisian Filipina. Tim kepolisian tersebut hendak melakukan razia senjata api dan obat-obatan terlarang terhadap para tahanan.
"Sesuai prosedur, kejadian ini akan dilakukan penyelidikan untuk mendapatkan fakta-fakta dan situasi di saat kejadian," kata Kepala Kepolisian Daerah Timur Visayas Inspektur Elmer Beltejar seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (5/11/2016).
Pihak kepolisian mengatakan mereka menemukan pistol keliber 45 dan Super pistol 0,38 dari sel Yap dan Espinosa. Pihak kepolisian juga menemukan sebuah bungkus kecil yang diduga berisi methamphetamine dan berbagai macam obat di dalam sel Espinosa.
Rolando Espinosa menyerahkan diri ke kepala polisi nasional pada bulan Agustus setelah Presiden Rodrigo Duterte memintanya dan putranya, Kerwin, untuk menyerah atas keterlibatan mereka dalam perdagangan narkoba.
Espinosa kemudian diperbolehkan pulang tapi pada 5 Oktober ditangkap atas tuduhan kepemilikan obat ilegal. Dia adalah eksekutif pemerintah daerah kedua di era Duterte ini disebut masuk dalam "daftar narco" yang tewas dalam operasi polisi.
(ian)