ISIS Eksekusi 50 Militannya yang Coba Melarikan Diri dari Mosul
A
A
A
MOSUL - Kelompok ISIS telah membunuh lebih dari 400 orang di seluruh wilayah Mosul, termasuk 50 militannya yang mencoba melarikan diri dari wilayah itu. Data korban pembunuhan ISIS ini diungkap juru bicara komite HAM PBB, Ravina Shamdasani, pada hari Jumat.
Ratusan korban pembunuhan yang dilakukan kelompok ISIS ini sebagian besar digunakan sebagai perisai manusia. ISIS menggunakan taktik itu setelah pasukan Irak dan Kurdi mulai memasuki wilayah Mosul untuk membebaskan kota di Irak utara itu.
Menurut Ravina, 50 militan ISIS yang dieksekusi karena mencoba melarikan diri adalah militan yang sebelumnya berperang di Kokjali, kawasan Mosul timur. Kelompok ISIS, kata Ravina, juga mengeksekusi 180 mantan pejabat pemerintah Irak.
Ravia menambahkan, ISIS telah mengangkut hingga 1.600 orang dari Kota Hammam al-Alil ke Tal Afar. Ribuan orang itu diduga akan dijadikan perisai manusia dalam menghadapi serangan udara.
Yang memilukan, ISIS juga memerintahkan warga Hammam al-Alil untuk menyerahkan anak lelaki di atas usia sembilan tahun untuk dijadikan tentara.
Pejabat Pentagon Amerika Serikat, Kolonel John Dorrian, mengklaim pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi sudah kehilangan kontrol atas pasukannya di Mosul. Klaim ini merujuk pada rekaman suara Baghdadi yang minta para pasukan ISIS tidak saling memerangi.
”Tapi, itu jelas sebagai upaya pemimpin ISIS untuk berkomunikasi dengan para pasukannya,” ujarnya mengacu pada rekaman suara Baghdadi.
”Salah satu hal menarik yang telah kita lihat dalam terjemahan bahasa Inggris dari (rekaman) ini adalah bahwa Baghdadi mengatakan, 'Jangan memerangi di antara kalian sendiri’,” kata Dorrian kepada wartawan, seperti dikutip Al Arabiya, semalam (4/11/2016).
“Ini adalah jenis hal di mana seorang pemimpin kehilangan komando, kontrol dan kemampuan untuk menjaga semua orangnya,” ujarnya.
Ratusan korban pembunuhan yang dilakukan kelompok ISIS ini sebagian besar digunakan sebagai perisai manusia. ISIS menggunakan taktik itu setelah pasukan Irak dan Kurdi mulai memasuki wilayah Mosul untuk membebaskan kota di Irak utara itu.
Menurut Ravina, 50 militan ISIS yang dieksekusi karena mencoba melarikan diri adalah militan yang sebelumnya berperang di Kokjali, kawasan Mosul timur. Kelompok ISIS, kata Ravina, juga mengeksekusi 180 mantan pejabat pemerintah Irak.
Ravia menambahkan, ISIS telah mengangkut hingga 1.600 orang dari Kota Hammam al-Alil ke Tal Afar. Ribuan orang itu diduga akan dijadikan perisai manusia dalam menghadapi serangan udara.
Yang memilukan, ISIS juga memerintahkan warga Hammam al-Alil untuk menyerahkan anak lelaki di atas usia sembilan tahun untuk dijadikan tentara.
Pejabat Pentagon Amerika Serikat, Kolonel John Dorrian, mengklaim pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi sudah kehilangan kontrol atas pasukannya di Mosul. Klaim ini merujuk pada rekaman suara Baghdadi yang minta para pasukan ISIS tidak saling memerangi.
”Tapi, itu jelas sebagai upaya pemimpin ISIS untuk berkomunikasi dengan para pasukannya,” ujarnya mengacu pada rekaman suara Baghdadi.
”Salah satu hal menarik yang telah kita lihat dalam terjemahan bahasa Inggris dari (rekaman) ini adalah bahwa Baghdadi mengatakan, 'Jangan memerangi di antara kalian sendiri’,” kata Dorrian kepada wartawan, seperti dikutip Al Arabiya, semalam (4/11/2016).
“Ini adalah jenis hal di mana seorang pemimpin kehilangan komando, kontrol dan kemampuan untuk menjaga semua orangnya,” ujarnya.
(mas)