Kritik Hubungan Saudi dan Terorisme, Menteri Agama Tunisia Dipecat
A
A
A
TUNIS - Menteri Agama Tunisia Abdul Jalil Bin Salem dipecat pada hari Jumat setelah mengkritik Arab Saudi soal keterkaitannya dengan terorisme. Kritik secara terbuka oleh menteri itu dianggap menyerang prinsip dasar diplomasi.
Pemecatan Bin Salem sudah dikonfirmasi Perdana Menteri Tunisia Yousuf Shaled dalam sebuah pernyataan. PM Shahed membenarkan bahwa Bin Salem dicopot dari jabatannya karena “serangan”-nya terhadap prinsip-prinsip diplomatik Tunisia.
Pada hari Kamis, Bin Salem mengkonfirmasi selama sidang parlemen bahwa dia telah berani mempertanyakan pada Duta Besar Saudi untuk Tunisia, serta Sekretaris Jenderal Menteri Dalam Negeri Saudi tentang “Wahabisme” yang menjadi “kendaraan untuk terorisme”.
”Saya katakan kepada Saudi, reformasi sekolah Anda karena terorisme secara historis berasal dari itu. Saya mengatakan ini kepada Anda dengan cinta dan kerendahan hati,” kata Bin Salem seperti disiarkan stasiun radio Mosaique FM.
Kendati mengkritik Saudi secara terbuka, Bin Salem mengatakan bahwa hubungan Tunisia dengan Kerajaan Arab Saudi benar-benar harmonis.
Tunisia telah mengalami serangkaian serangan ekstremis sejak terjadi pemberontakan rakyat tahun 2011, termasuk serangan mematikan terhadap pada wisatawan asing pada tahun 2015 lalu.
Pemecatan Bin Salem sudah dikonfirmasi Perdana Menteri Tunisia Yousuf Shaled dalam sebuah pernyataan. PM Shahed membenarkan bahwa Bin Salem dicopot dari jabatannya karena “serangan”-nya terhadap prinsip-prinsip diplomatik Tunisia.
Pada hari Kamis, Bin Salem mengkonfirmasi selama sidang parlemen bahwa dia telah berani mempertanyakan pada Duta Besar Saudi untuk Tunisia, serta Sekretaris Jenderal Menteri Dalam Negeri Saudi tentang “Wahabisme” yang menjadi “kendaraan untuk terorisme”.
”Saya katakan kepada Saudi, reformasi sekolah Anda karena terorisme secara historis berasal dari itu. Saya mengatakan ini kepada Anda dengan cinta dan kerendahan hati,” kata Bin Salem seperti disiarkan stasiun radio Mosaique FM.
Kendati mengkritik Saudi secara terbuka, Bin Salem mengatakan bahwa hubungan Tunisia dengan Kerajaan Arab Saudi benar-benar harmonis.
Tunisia telah mengalami serangkaian serangan ekstremis sejak terjadi pemberontakan rakyat tahun 2011, termasuk serangan mematikan terhadap pada wisatawan asing pada tahun 2015 lalu.
(mas)